Tiga warga Pagaralam keracunan usai menyantap jamur

id keracunan, jamur

Tiga warga Pagaralam keracunan usai menyantap jamur

Dokter Rumah Sakit Daerah (RSD) Besemah, Kota Pagaralam, Sumsel, Sabtu (3/3), sedang melakukan pemeriksaan terhadap salah seorang pasien diduga akibat keracuna jamur. (FOTO ANTARA/Asnadi M Aridi/12)

Pagaralam, Sumsel, (ANTARA News) - Tiga warga RT 04 RW 02 Dusun Tanjungmenang, Kelurahan Perahudipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, keracunan diduga setelah mengkonsumsi jamur.

Ketiga korban keracunan jamur, yaitu Ali (22), Kodir (80), dan Ruslan (56), harus dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) RSU Daerah (RSD) Kota Pagaralam, Sabtu.

"Mereka diduga keracunan usai menyantap jamur yang tumbuh di kayu akasia, sehingga membuat tubuh korban merasa lemas disertai pusing dan muntah-muntah," kata Kepala ruang perawatan Poliklinik I RSD Besemah, Juliansyah.

Menurut dia, jamur didapat dari kebun salah seorang kerabat korban.

Setelah dimasak dengan racikan sayur kuah bening, gulai jamur langsung disantap.

"Setelah makan jamur ketiga korban tidak langsung mabuk, namun sekitar dua jam kemudian baru timbul rasa mual dan pusing-pusing," ujar dia.

Ia menyatakan, bahkan ketiga warga tadi sampai tak sadarkan diri, dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Ada di antara korban sempoyongan karena kepalanya terasa pusing disertai mual. Tak berapa lama, ia langsung muntah-muntah tanpa henti," kata dia.

Ketiga korban, kata dia pula, masih dirawat di RSD Besemah karena kondisi mereka masih lemah dan ada yang belum sadarkan diri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pagaralam, dr Rasyidi Amri mengatakan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk memeriksa lokasi dan warga yang keracunan itu.

"Kita sudah mengambil sampel jamur yang diduga menjadi penyebab keracunan, sisa makanan yang dikonsumsi serta muntah korban," kata dia lagi.

Selanjutnya, kata Rasyidi, sampel tersebut akan segera dibawa ke Palembang, untuk diteliti di laboratorium.

Rasyidi mengakui, masih belum bisa memastikan apakah satu keluarga tersebut keracunan jamur yang mereka konsumsi, mengingat masih harus meneliti lebih lanjut sampel yang sudah diambil.

"Kemungkinan satu minggu ke depan hasil laboratorium baru bisa diketahui, sehingga lebih tepat dan akurat," ujar dia pula.

Salah seorang korban, Ali, mengakui memang telah mengkonsumsi dua jenis jamur yang dimasak sekaligus, ada yang tumbuh di pohon akasia dan tanah.

"Kami masih satu keluarga yang mengalami keracunan jamur yang selama ini sering dimakan warga di sini," ujar dia.
(ANT-Asnadi/*BSB)