ASI dapat turunkan angka kematian bayi

id asi, susu, air susu ibu

ASI dapat turunkan angka kematian bayi

Dr Utami Roesli pakar ASI ekslusif (Foto Antarasumsel.com/Nila Fuadi)

....Mengonsumsi air susu ibu ekslusif selama enam bulan dan dilanjutkan sampai usia dua tahun mampu meningkatkan kesehatan anak....
Palembang  (ANTARA Sumsel) - Memberikan air susu ibu secara ekslusif berperan menurunkan angka kematian bayi sampai enam persen, sehingga kaum perempuan diharuskan menyusui sejak anak dilahirkan sampai usia dua tahun.

Pakar ASI ekslusif dr Utami Roesli dari Sentra Laktasi Indonesia saat menjadi pembicara dalam seminar "Mari Kita Tingkatkan SDM di Masa Depan Melalui ASI Ekslusif" di Palembang, Senin mengatakan  ASI menjadi kunci penting dalam mendorong tumbuh kembangnya generasi yang sehat dan cerdas.

Dengan mengonsumsi ASI ekslusif selama enam bulan dan dilanjutkan sampai usia dua tahun mampu meningkatkan kesehatan anak.
 
Menurut dia, idealnya pasca dilahirkan bayi langsung diajarkan melakukan inisiasi dini, sehingga langsung menyusu ke ibunya.
 
Mengonsumsi ASI menjadi sangat penting, tetapi menempelkan kulit anak ke ibu yang baru saja melahirkannya juga dibutuhkan bayi.

Ia mengatakan, dengan ASI ekslusif anak-anak jarang menderita kanker yang kerap diderita, seperti leukemia limphositik dan lymphoma maligna.

Anak-anak juga akan terhindar dari sakit saluran pernapasan dan jarang mencret, serta mengantisipasi kurang gizi juga mengurangi resiko kencing manis.

Dia menjelaskan, dalam kitab suci Al quran surat Al Qashash ayat 7 dan 12 juga menerangkan pentingnya memberikan ASI ekslusif, Indonesia juga telah mengatur secara khusus dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 yang mengatur pemberian ASI ekslusif.

Peneliti dari sejumlah negara di Eropa juga menyimpulkan hasil test anak-anak yang mengonsumsi lebih cerdas, sehingga ASI mampu mendorong meningkatkan kepandaian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Gema Asiani menambahkan, untuk mendorong kaum perempuan memberikan ASI ekslusif secara reguler pihaknya terus menyosialisasikan keharusan menyusui.

Melalui kader-kader kesehatan di posyandu dan puskesmas serta puskesmas pembantu mereka melakukan sosialisasi mendorong ibu-ibu menyusui secara ekslusif sampai usia enam bulan, melanjutkan ASI hingga usia anak dua tahun. (Nila)