Pengusaha Sumsel pasok tempe ke Lampung

id tempe, pengrajin tempe, pengusaha sumsel pasok tempe ke lampung,

Pengusaha Sumsel pasok tempe ke Lampung

Pengusaha Sumsel pasok tempe ke Lampung (ANTARA FOTO)

....Kenaikan harga kedelai membuat keuntungan perajin tempe menjadi kecil sehubungan tenaga, plastik, dan sarana pengolah lainnya seperti kayu bakar juga membutuhkan biaya....
Waykanan, Lampung (ANTARA Sumsel) - Pengusaha Sumatera Selatan memasok tempe ke Kabupaten Waikanan, Provinsi Lampung sebanyak 850 bungkus per hari.

Menurut Budi Haryanto, pengusaha tempe dari Desa Kebunjeruk,Saungnaga, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan itu, khusus memasok Waikanan selalu menyiapkan 50 kilogram (kg) kedelai untuk diolah menjadi tempe dan dijual setiap pasaran,

Harga yang dipatok Budi kepada sejumlah pedagang di Waykanan juga sama dengan produsen tempe setempat, yakni Rp800 per bungkus.

Dalam sepekan, pasaran di Blambanganumpu, Waykanan berlangsung sekitar tiga hari.

"Sampai ke Waykanan biasanya menggunakan kereta api, tetapi kadang juga naik sepeda motor, waktu tempuhnya juga hampir sama, sekitar dua jam," kata Budi lagi.

Tempe yang produksi dikemas dalam plastik memiliki ketebalan sekitar 1 centimeter (cm), panjang 10 cm dan lebarnya sekitar 5 cm untuk 50 kg kedelai hasilnya 850 bungkus tempe," katanya.

Namun keuntungan yang ia dapatkan masih tipis seiring lonjakan harga kedelai di daerahnya yang mencapai Rp8 ribu per kg dari harga sebelumnya.

"Tahun ini harga kedelai naik bertahap dari Rp7.100 per kg hingga menjadi Rp8 ribu per kg. Perajin seperti saya, inginnya harga kedelai pada kisaran Rp6 ribu per kg supaya untungnya baik," kata Budi.

Kenaikan harga kedelai membuat keuntungan perajin tempe menjadi kecil sehubungan tenaga, plastik, dan sarana pengolah lainnya seperti kayu bakar juga membutuhkan biaya.

"Untuk menaikkan harganya sepertinya susah, salah satu cara yang disampaikan para pejabat ialah memperkecil ukuran produksi, tapi sampai dengan saat ini belum saya lakukan," katanya menjelaskan.

Pedagang di Pasar Pemda Waykanan, Cacak, mengatakan biasa mengambil tempe produksi Budi, mengingat kualitasnya tidak kalah dengan produksi lokal dan harganya juga sebanding.(Ant).