Produsen tahu-tempe jangan biarkan bangkrut

id tempe, tempe tahu, kedelai, kacang kedelai

Produsen tahu-tempe jangan biarkan bangkrut

Pengusaha tempe Sumsel (ANTARA FOTO)

....Jika harga tersebut tidak bisa dikendalikan dalam waktu lama atau sulit diturunkan lagi, kemungkinan para pemilik industri rumah tangga tahu dan tempe yang merupakan pengusaha kecil itu bisa tutup permanen....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Produsen tahu dan tempe di negeri ini jangan biarkan bangkrut hanya karena harga kedelai sebagai bahan baku utamanya tidak terkendali.

"Masalah tingginya harga kedelai akhir-akhir ini perlu dicarikan formula penyelesaiannya yang permanen agar persoalan tidak terulang kembali di masa mendatang," kata Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) setempat Yudi F Bram di Palembang, Jumat.

Menurut dia, pihaknya sangat prihatin dengan masalah dihadapi para produsen atau perajin tahu dan tempe sekarang ini, karena usaha mereka yang menjadi mata pencaharian puluhan tahun terancam tutup.

Harga kedelai yang berlaku sekarang ini, menurut beberapa produsen tahu dan tempe dijumpai masih bisa "dipaksakan" untuk dibeli, karena berdasarkan perhitungan bisnis masih memberikan keuntungan walaupun nilainya sangat kecil.

Namun jika harga kedelai pada posisi Rp8.500 per kilogram, mereka tidak sanggup lagi membelinya dan dengan berat hati harus menghentikan sementara kegiatan produksi.

Jika harga tersebut tidak bisa dikendalikan dalam waktu lama atau sulit diturunkan lagi, kemungkinan para pemilik industri rumah tangga tahu dan tempe yang merupakan pengusaha kecil itu bisa tutup permanen, katanya.

Untuk mencegah agar jangan sampai terjadi produsen tahu dan tempe di daerah ini dan secara nasional bertumbangan, Hippi Palembang mendorong pemerintah agar lebih proaktif menyelesaikan persoalan kedelai yang dihadapi pengusaha kecil itu.

Persoalan itu tidak cukup dengan upaya menstabilkan harga kedelai di pasaran dengan membebaskan bea masuk impor kedelai, atau memfasilitasi koperasi perajin tempe dan tahu agar bisa melakukan impor bahan baku tersebut secara mandiri.

Tetapi pemerintah juga harus proaktif mendorong produksi kedelai dalam negeri agar dapat mencukupi kebutuhan produsen tahu dan tempe serta produk turunan kedelai lainnya, misalnya memfasilitasi masyarakat memanfaatkan lahan yang telantar dengan menyediakan bibit kedelai dan bantuan modal, tambahnya.(Y009)