Industri kreatif digital peluang usaha kawula muda

id industri kreatif, digital, kawula muda

Industri kreatif digital peluang usaha kawula muda

Ilustrasi - Pameran komputer (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Industri kreatif digital menjadi peluang usaha kawula muda di sejumlah kota besar termasuk Palembang, kata Kepala Bidang Industri Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumsel Afrian Joni.

"Meski tidak semapan usaha pakaian jadi atau makanan dan minuman, tapi disadari industri kreatif digital menjadi salah satu celah wirausaha kaum muda yang berdomisili di kota besar atau metropolitan," kata Joni ketika ditanya perkembangan industri digital di Palembang, Minggu.

Pada sejumlah kota besar bermunculan anak muda yang mengelola bisnis aplikasi, content, digital imaging, media dan lainnya.

Bisnis itu mengharuskan suatu ide kreatif yang bersinergi dengan kemajuan teknologi informatika sehingga memiliki pasar sendiri dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut dia, jika digeluti dengan serius maka mampu menghantarkan seseorang meraih kesuksesan pada usia muda seperti Mark Zuckerberg (27 tahun) yang menciptakan sosial media Facebook.

Berlandaskan itu, Kementerian Perindustrian memiliki sejumlah program pelatihan untuk memacu perkembangan industri kreatif digital di kalangan anak muda.

"Pada akhir September lalu dilakukan pelatihan animasi di Palembang dengan mengikutsertakan puluhan mahasiswa tingkat akhir dari tiga perguruan tinggi untuk memberikan wawasan mengenai industri kreatif digital," katanya.

Meski tidak memiliki data perputaran uang pada bisnis itu di Palembang, namun Joni menyatakan industri digital telah mengangkat pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan.

"Pertumbuhan ekonomi Sumsel masih baik meski terjadi penurunan ekspor sejumlah komoditas unggulan, ini menunjukan aktivitas ekonomi di daerah masih baik dan salah satunya ditopang oleh industri kreatif," ujarnya.

Sementara, kontribusi industri kreatif terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia sebesar Rp 151 triliun atau berkisar 7,28 persen dari total GDP per tahun sejak 2008. (Dolly)