Yogyakarta (ANTARA Sumsel)- Permainan tradisional di Indonesia saat ini memprihatinkan karena sudah jarang dikenal di kalangan anak-anak, kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Jumat malam.
"Saat ini permainan tradisional sangat memprihatinkan karena banyak anak-anak yang tidak mengenalnya lagi," katanya di Yogyakarta.
Dia mengatakan saat ini permainan tradisional sudah banyak tersaingi oleh permainan-permainan modern produksi luar negeri.
"Kita seharusnya malu bahwa di mal-mal kebanyakan menyediakan permainan-permainan modern dari China dibanding permainan tradisional sendiri," katanya.
Dengan demikian, kata dia, seharusnya perlu kreativitas pengemasan baru untuk menawarkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak saat ini.
"Supaya anak-anak bisa dengan mudah menerima kembali permainan-permainan tradisional maka perlu kreativitas dalam pengemasan baru," katanya.
Jika inovasi dan upaya kreatif tersebut tidak dilakukan, kata dia, maka anak-anak yang lahir di zaman yang terus berkembang ini susah menerimanya.
"Jadi bagaimana caranya misalnya bisa dimunculkan egrang dengan kemasan modern," katanya.
Selain itu, kata dia, permainan tradisional sebenarnya juga dapat dimasukkan kedalam mata pelajaran lain.
"Misalnya permainan tradisional egrang berasal dari bambu dan bambu adalah ciptaan Tuhan, unsur tersebut kan bisa masuk ke pelajaran agama,"katanya.
(KR-LQH/H010)
Berita Terkait
Erdogan sebut Israel lampaui Hitler karena tewaskan 14.000 anak di Gaza
Rabu, 17 April 2024 19:46 Wib
Polisi belikan telepon anak korban penipuan, ini kronologisnya
Senin, 15 April 2024 19:30 Wib
Polisi dalami terbunuhnya ibu dan anak di Palembang
Senin, 15 April 2024 16:48 Wib
Seorang anak terbakar akibat petasan
Kamis, 11 April 2024 11:08 Wib
68 narapidana Sumsel terima remisi langsung bebas setelah Shalat Id
Rabu, 10 April 2024 15:55 Wib
Seekor anak gajah lahir di PKG Sebanga Bengkalis
Selasa, 9 April 2024 9:25 Wib
Gabriel Jesus ingatkan Bayern bahwa Arsenal bukan anak-anak lagi
Selasa, 9 April 2024 8:24 Wib
Lebih dari 600 ribu anak di Rafah kelaparan di tengah serangan pasukan Israel
Minggu, 7 April 2024 19:48 Wib