Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kementerian kesehatan mengerahkan tim untuk mencari tahu dugaan
kelalaian sebuah rumah sakit di Jakarta Barat yang menyebabkan pasiennya
meninggal dunia di ruang perawatan intensif (ICU) ketika ruang itu
tengah digunakan untuk syuting sinetron.
Menurut Menteri
Kesehatan Nafsiah Mboi, direktur rumah sakit itu sudah memberikan
klarifikasi dan menyatakan informasi itu tidak benar.
Kementerian
Kesehatan mengirimkan tim ke sebuah rumah sakit di Jakarta Barat untuk
mengetahui kejelasan kabar mengenai adanya pasien yang tidak tertolong
karena diduga ruang perawatan intensif (ICU) digunakan untuk pengambilan
gambar sinetron.
"Begini, saya sudah cek dengan Dirut RS-nya,
dia bilang tidak benar. Itu syuting tidak di ICU tapi di sebelahnya
ICU," kata Nafsiah Mboi setelah sidang kabinet paripurna di Kantor
Presiden di Jakarta, Kamis sore.
Anak itu setelah distabilisasi
langsung masuk ke ICU. "Namun demikian kami tetap kirim tim untuk
verifikasi dan apa sebenarnya yang terjadi, mereka sekarang sedang ke
sana," kata Menkes.
Tim dari Kementerian Kesehatan itu akan
mengumpulkan keterangan mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi. "Itu
tim dari Kemenkes untuk mengecek apakah yang terjadi sebenarnya,"
katanya.
Nafsiah mengatakan, pasien yang setelah dilakukan stabilisasi itu
telah mendapatkan layanan medis, namun kemudian tidak tertolong.
"Kita juga akan pergi cek. Kita tak tahu siapa yang benar siapa yang salah, nanti kita cek," katanya. (ANT-P008)
Kemenkes selidiki kasus RS digunakan syuting sinetron
...Kemenkes kirim tim ke sebuah rumah sakit di Jakarta Barat untuk mengetahui kejelasan kabar mengenai adanya pasien yang tidak tertolong karena digunakan untuk sinetron...