Kisah cinta Soekarno - Inggit Garnasih difilmkan

id soekarno, film soekarno inggit

Kisah cinta Soekarno - Inggit Garnasih difilmkan

Film Kuantar ke Gerbang (Foto IST)

.....tapi lebih ke Inggit Garnasih yang setia mendampingi Soekarno selama 20 tahun dari 1923-1943......
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kisah cinta antara Presiden pertama RI Soekarno dan istrinya Inggit Garnasih, perempuan asal Bandung yang  merupakan sosok berjasa mendampingi dan membentuk Soekarno selama perjuangan politik yang membuahkan kemerdekaan Indonesia segera difilmkan.

Setelah menunggu hingga 33 tahun, produser Manu Sukmajaya akhirnya memutuskan waktu yang tepat untuk memfilmkan kisah kasih antara Soekarno dan Inggit yang ceritanya diangkat dari buku biografi oleh Ramadhan K.H "Kuantar ke Gerbang" yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan Inggit sendiri.

"Saya ingin tonjolkan dalam film ini bukanlah semata-mata sosok Soekarno tapi lebih ke Inggit Garnasih yang setia mendampingi Soekarno selama 20 tahun dari 1923-1943 dan menjadi tiga pribadi sekaligus yaitu kekasih, kawan dan ibu bagi Soekarno," ujar Manu Sukmajaya dalam bincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat.

Meski demikian, Manu mengatakan sosok Soekarno akan memegang peranan penting dalam film drama kolosal tersebut karena ia juga menginginkan film itu sarat dengan makna.

"Saya ingin mengingatkan rakyat bahwa kita butuh sosok pemimpin seperti Bung Karno (panggilan Soekarno). Tapi saya ingin menceritakannya sebagai sosok manusia, bukan sekedar 'presiden'," kata Manu.

Film yang direncanakan untuk dirilis akhir 2014 itu meskipun bukan film dokumenter mengenai perjuangan mendirikan Republik Indonesia tapi tetap akan sarat dengan pergulatan politik yang dialami oleh Soekarno termasuk saat dia dihukum dan diasingkan oleh Belanda.

"Filmnya drama, tapi pasti ada politiknya. Kan dari tahun 1923-1943 (lama pernikahan Soekarno-Inggit) banyak peristiwa politik. Tapi gak akan dimuat semua karena bisa panjang, bisa 10 jam kalau semua peristiwa dimasukkan," kata Manu.

Oleh karenanya, penulisan skenario akan menjadi satu hal yang penting untuk menerjemahkan buku "Kuantar ke Gerbang" menjadi sebuah film berdurasi normal antara 2-3 jam.

Direncanakan untuk mulai syuting pada awal tahun 2014, sang produser mengaku belum menemukan sutradara, penulis skenario maupun aktor yang akan memerankan kedua tokoh utama.

"Kalau untuk pemeran, saya belum punya gambaran sama sekali. Tapi mungkin saya sendiri akan turun tangan untuk memilih (pemeran) Inggit karena harus hati-hati, ini kan cerita tentang ibu Inggit," ujar Manu.

Sedangkan untuk judul, "Kuantar ke Gerbang" yang menjadi judul buku yang melatari film itu akan tetap digunakan.

Manu menyangkal ia memutuskan untuk memfilmkan kisah tersebut karena mengikuti kesuksesan film serupa "Habibie dan Ainun" beberapa waktu lalu karena ia telah mencoba memfilmkan buku "Kuantar ke Gerbang" sejak 33 tahun yang lalu.

Namun suasana politik jaman itu membuatnya mengalami kesulitan untuk memfilmkan kisah Inggit Garnasih hingga baru saat ini ia merasa waktunya tepat untuk kembali menggarapnya.