RI-Italia kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif

id kerja sama, pariwisata, ekonomi kreatif

RI-Italia kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkaprekraf) Mari Elka Pangestu (FOTO ANTARA)

...Kita punya peluang besar untuk melakukan kerjasama dengan Italia di bidang ekonomi kreatif, khususnya untuk industri fashion, desain dan kuliner...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Italia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dalam suatu nota kesepahaman bilateral sebelum akhir 2013.
         
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkaprekraf) Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Italia untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Italia dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Italia, terutama di bidang yang berkaitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
         
"Pejabat tinggi Italia yang kami temui di antaranya Menteri Warisan Budaya dan Pariwisata Italia Massimo Bray, Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Carlo Calenda, dan Wakil Menteri Luar Negeri Bruno Archi," kata Mari.
         
Dalam kunjungan tersebut, Mari Pangestu juga melakukan pertemuan dengan para pelaku ekonomi kreatif Italia, khususnya bidang fashion yang telah lama dikenal sebagai salah satu keunggulan Italia sebagai  trendsetter  mode dan  fashion dunia.
         
Menparekraf  Mari Elka Pangestu didampingi Dubes RI untuk Italia August Parengkuan menjelaskan pertemuan dengan sejumlah Menteri dan Wakil Menteri Italia tersebut merupakan upaya meningkatkan kerjasama pariwisata dan ekonomi kreatif yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dalam suatu nota kesepahaman bilateral yang menjadi payung hukumnya.  
    
Di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, saat ini kedua negara sedang dalam proses penyelesaian pembahasan nota kesepahaman kerja sama di bidang pariwisata yang diharapkan dapat disetujui dan ditandatangani oleh kedua negara sebelum akhir tahun ini.
         
Sedangkan di bidang ekonomi kreatif, Mari menyoroti keinginan kerja sama di bidang fashion, desain, dan kuliner.

"Kita punya peluang besar untuk melakukan kerjasama dengan Italia di bidang ekonomi kreatif, khususnya untuk industri  fashion, desain dan kuliner," kata Mari.
         
Hal ini sejalan dengan tekad Indonesia untuk mendorong ketiga sektor ekonomi kreatif, termasuk agar Indonesia menjadi salah satu pusat  mode dunia pada 2020.
         
Dalam pertemuan dengan Menteri Warisan Budaya dan Pariwisata Italia, Mari menyatakan implementasi kerja sama dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kedua negara diharapkan dapat dilakukan secara konkret dengan melibatkan sektor swasta terutama pada perayaan hubungan diplomatik ke-65 pada 2014 dan keikutsertaan Indonesia di Venice Biannele secara reguler serta Milano Expo pada 2015.  
    
Dalam hal ini, Menteri Warisan Budaya dan Pariwisata Italia Massimo Bray menawarkan peningkatan "people to people contact" antar kedua negara dengan berbagai kerja sama termasuk pendidikan dan pelatihan di bidang ekonomi kreatif.
         
Salah satunya dengan saling mengirimkan para pelaku ekonomi kreatif untuk melakukan pertunjukan dan pameran di kedua negara, dan antara lain yang akan dibahas lebih lanjut adalah melakukan perayaan kelahiran maestro Italia, Guiseppe Verdi di Indonesia.
         
Pentingnya kerja sama di bidang fashion, kuliner, dan desain juga menjadi pembahasan dalam pertemuan Menparekraf dengan Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Italia.
         
Dalam hal ini, Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Italia berencana membawa delegasi bisnis untuk ke Indonesia di berbagai bidang termasuk energi, mesin pertanian dan tekstil, otomotif, jasa TV digital dan juga disepakati untuk membawa beberapa perwakilan dari industri kreatif seperti mode dan fesyen termasuk hulunya yaitu penyamakan kulit dan desain.
         
Khusus untuk penyamakan kulit disampaikan keperluan mereka untuk kerjasama dalam rangka menyediakan bahan baku kulit untuk industri mode mereka.
         
Sementara itu, pertemuan bilateral Menparekraf dengan Wakil Menteri Luar Negeri berkaitan dengan rencana keikutsertaan Indonesia pada World Expo Milano 2015 dimana Menparekraf telah ditunjuk Pemerintah RI sebagai Komisioner Jenderal dalam kegiatan tersebut.  
    
Indonesia memastikan diri menjadi salah satu negara peserta pameran World Expo Milano 2015 yang akan berlangsung  selama enam bulan dari 1 Mei-30 Oktober 2015.
         
Konfirmasi keikutsertaan Indonesia tercatat sebagai negara ke-100 dari 130 negara perserta yang ambil bagian dalam pameran yang  akan dikunjungi 20 juta pengunjung dari seluruh dunia.