Jelang 17 Agustusan telok abang masih dicari

id telok, telok abang

Jelang 17 Agustusan telok abang masih dicari

Telok abang jelang Agustusan masi dicari pembeli (Foto Antarasumsel.com/13/Feni Sely)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Meski sudah bertahun-tahun lamanya tradisi telok abang masih dicari dan diminati warga Palembang, tiap menjelang Peringatan Ulang Tahun Republik Indonesia, 17 Agustus.

Kapal Telok Abang (telur merah) merupakan tradisi yang berupa miniatur kapal dari gabus dilengkapi hiasan telur rebus diwarnai merah dan hanya dijual menjelang peringatan  HUT RI 17 Agustus.

Sejak memasuki bulan Agustus para penjual telok abang pun semakin mudah ditemui di jalanan seperti di kawasan Simpang Kertapati, Jalan Merdeka, dan jalan Kolonel Haji Burlian.

Salah satu penjual telok abang di Jalan Merdeka, Noni, mengaku  meski sudah bertahun-tahun kapal telok abang masih tetap dicari.

Seiring dengan waktu bentuk kapal telok abang kini lebih variatif dan berwarna-warni, sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri bagi calon pembeli.

"Ada lima macam seperti kapal terbang, kapal layar, perahu motor, helikopter, dan becak," jelas wanita yang mengaku sudah puluhan tahun menjual kapal telok abang itu.


Mengenai harga ia membanderol Rp25.000 untuk kapal gabus lengkap dengan telok abangnya dan Rp20.000 bila tanpa telok abang.

Dalam sehari ia mampu menjual 50 hingga 60 kapal telok abang dan sejak mulai berjualan di awal Agustus hingga sekarang telah menjual ratusan kapal telok abang yang diambilnya dari pengrajin di kawasan Plaju.

"Kebanyakan orang tua masih berminat membelikan anaknya untuk nostalgia masa kecil mereka," kata dia yang mengaku berjualan secara turun temurun itu.

Namun sayangnya tradisi telok abang ini hanya bertahan hingga peringatan tujuh belas Agustusan saja.

" Tujuh belas Agustus terakhir kami berjualan, itulah puncaknya, " papar dia.