Perajin tempe mogok tetap siapkan produksi

id tempe, perajin tempe, harga kedelai naik

Perajin tempe mogok tetap siapkan produksi

Perajin tempe Palembang mogok, namun tetap siapkan produksi (Antarasumsel.com/13/Fenny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Meskipun ikut mogok produksi nasional perajin Tempe di sentra perajin Tahu-Tempe Macan Lindungan Palembang sudah mulai menyiapkan produksi untuk tiga hari ke depan.

Salah satu perajin tempe yang mulai berproduksi di sentra tersebut adalah Dahlan. Ia mengaku sudah mulai melakukan mogok sejak tiga hari lalu.

"Tempe butuh persiapan per tiga hari,  sudah tiga hari tak operasi jadi sekarang mulai produksi untuk tiga hari selesai mogok." jelas dia.

Harga kedelai yang melambung tinggi seiring kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah diakuinya begitu memberatkan perajin tempe kecil seperti dirinya.

"Harga mahal dan hampir tiap hari naik, kita jadi susah tentukan harga," keluh pria yang  sudah memproduksi tempe sejak dua puluh tahun lalu ini.

Sejak kenaikan harga kedelai, ia mengaku sudah menaikan harga tempe  Rp500 dari harga biasanya.

Pria yang dibantu keluarganya memproduksi tempe itu  pun menolak untuk mengurangi ukuran atau kualitas tempe, Ia lebih memilih untuk mengurangi jumlah produksi per harinya.

Dahlan sendiri memproduksi tempe dengan bahan baku kedelai sebanyak 300 kg per harinya.

Dengan jumlah banyak, ia mengaku tidak kesulitan mendapati pasokan kedelai  di agen manapun.

"Tapi kadang agen suka nakal dan mencampur kedelai dengan jangung, jadi perajin harus lebih memeriksa kedelai yang dibeli," katanya.