"Mangalahat Horbo Bius" warnai Festival Danau Toba

id Mangalahat Horbo Bius, toba, danau toba, festival danau toba

"Mangalahat Horbo Bius" warnai Festival Danau Toba

Festival Danau Toba (FOTO ANTARA)

.....Ini adalah tradisi mengorbankan kerbau dan pengorbanan ini dilakukan oleh sebuah komunitas sebelum mereka turun ke sawah....
Samosir (ANTARA Sumsel) - Ritual "Mangalahat Horbo Bius" atau bisa disebut sebagai tradisi mengorbankan kerbau sebelum menanam padi mewarnai gelaran Festival Danau Toba (FDT) 2013 di Open Stage, Tuktuk, Samosir, Sumatra Utara, Jumat.

"Ini adalah tradisi mengorbankan kerbau dan pengorbanan ini dilakukan oleh sebuah komunitas sebelum mereka turun ke sawah," kata antropolog dan konseptor kegiatan Mangalahat Horbo Bius, Herman Togar Nainggolan di sela kegiatan.

Menurut dia, tujuan dari Mangalahat Horbo Bius bagi masyarakat Batak yang berada di kawasan Danau Toba  adalah untuk mengharapkan panen yang melimpah, ternak-ternak warga bisa berkembang dengan baik dan termasuk masyarakatnya.

"Tidak hanya itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengharmonisasi kehidupan manusia dengan lingkungan sekitar," katanya menambahkan.

Herman Togar Nainggolan menjelaskan ritual Mangalahat Horbo Bius merupakan sebuah tradisi yang sangat tua. Keberadaan ritual ini bahkan jauh lebih lama dibandingkan dengan masuknya agama Nasrani masuk ke Samosir.

Untuk itu, kata dia, keberadaan ritual ini harus dipertahankan. Selain untuk mempertahankan tradisi juga untuk mempertahakan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia terutama di kawasan danau terbesar di Tanah Air ini.

Ritual Mangalahat Horbo Bius di Open Stage Samosir itu dipimpin langsung oleh Uskup Agung Medan, Anicetus Sinaga. Tahapan demi tahapan dipandu dengan tenang. Bahkan masyarakat yang hadir begitu meresapi kegiatan yang dilakukan.

Sebelum kerbau ini disembih, sebelumnya harus berkeliling tujuh kali yang diikuti oleh pendukung kegiatan. Bahkan sebelumnya kerbau yang masih perjaka ini harus disucikan oleh petugas yang telah ditunjuk sebelumnya.

Saat kerbau yang memiliki tanduk bulat disembelih, semua tokoh masyarakat maupun pemuka agama melakukan doa. Dan setelah kerbau disebelih prosesi ritual Mangalahat Horbo Bius selesai.

Sementara itu Bupati Samosir Mangindar Simbolon mengatakan, tujuan diadakannya ritual Mangalahat Horbo Bius pada Festival Danau Toba 2013 adalah untuk menggali kembali seni budaya Batak yang selama ini kurang dimaksimalkan.

"Banyak sekali seni budaya disini. Makanya kita harus menggali lagi agar keberadaannya bisa lestari," katanya sebelum pelaksanaan ritual Mangalahat Horbo Bius.

Pada ritual ini banyak masyarakat yang hadir. Mereka tidak hanya datang dari Samosir melainkan dari daerah lain di Sumatra Utara. Bahkan beberapa turis juga ikut mengabadikan ritual ini. Begitu juga dari pihak pemerintah yang diwakilai Wamenparekraf Sapta Nirwandar.

Festival Danau Toba 2013 selain diisi dengan kegiatan budaya lokal juga ada beberapa kegiatan pendukung seperti World Drum Festival, Karnaval Sigale-gale, renang keliling Danau Toba hingga lomba Solu Bolon atau kapal perahu naga.