Pengamat: Jokowi akan disandingkan dengan keturunan Soekarno

id jokowi, pdi perjuangan, bung karno, soekarno, capres jokowi, mulyana w kusumah

Pengamat: Jokowi akan disandingkan dengan keturunan Soekarno

Joko Widodo atau dikenal Jokowi (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Mulyana W Kusumah memprediksi PDI Perjuangan pada akhirnya akan mengusung Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden 2014, dan disandingkan dengan keturunan Presiden pertama RI Soekarno (Bung Karno).

"Dengan latar belakang identitas yang menyejarah terkait Bung Karno, dapat dipastikan PDI Perjuangan atau koalisi PDIP akan mengusung salah seorang tokoh PDIP trah Soekarno, sebagai bakal capres atau cawapres," kata Mulyana dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Apabila PDIP atau koalisi PDIP memutuskan mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai capres, maka Jokowi yang tren elektabilitasnya terus menanjak akan dipasang sebagai cawapres.

Sementara jika Jokowi diusung sebagai capres, maka sosok yang dipasang sebagai cawapres kemungkinan adalah Muhammad Prananda Prabowo atau Puan Maharani.

Menurut Mulyana, PDIP yang berkembang di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum diyakini tidak akan meninggalkan kaitan historisnya dengan Bung Karno.

"Hal ini akan menjadi faktor utama penentuan bakal capres dan atau cawapres yang diusung PDIP atau Koalisi PDIP," ucapnya.

Mulyana mengatakan jika Jokowi ditetapkan sebagai capres PDIP atau koalisi PDIP, sangat tipis kemungkinan tokoh nasional lain di luar trah Bung Karno, apalagi yang bukan dari internal PDIP, untuk menjadi cawapres sebagaimana yang banyak dispekulasikan akhir-akhir ini.

"PDIP tak akan sebesar sekarang tanpa peranan Bu Mega dan almarhum Taufiq Kiemas, pasangan putri dan menantu Bung Karno. Sekarang Puan menjadi Ketua Fraksi PDIP, sedangkan Prananda dikenal luas sebagai konseptor PDIP dan penjaga kesinambungan ideologis Bung Karno," tuturnya.

Mulyana mengatakan trah Soekarno adalah pemersatu di PDIP, sebagaimana trah Gandhi menjadi pemersatu dalam tubuh Partai Kongres di India.

"Ini fakta sejarah yang tak bisa dielakkan," kata direktur Seven Strategic Studies (7SS) tersebut.

Menurut Mulyana, kini Megawati telah menjadi tokoh sentral di Indonesia. Kecenderungan elektabilitas PDIP yang menurut lembaga survei enam bulan terakhir terus meningkat memberi posisi khusus pada PDIP.

Peningkatan tersebut mengarahkan pada prediksi PDIP akan mampu mencapai atau setidak-tidaknya mendekati persyaratan "presidential threshold" 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara pemilu legislatif 2014.

"PDIP akan menjadi partai sentral yang menentukan. Bisa juga berkoalisi dengan parpol lain untuk mengusung capres dan cawapres," ujar Mulyana.