Kemenhub pantau 52 pelabuhan jelang Natal

id kemenhub, antisipasi lonjakan penumpang, hari natal, jelang natal, pelabuhan

Kemenhub pantau 52 pelabuhan jelang Natal

Ilustrasi - Pemudik yang menggunakan kapal cepat tujuan Bangka Belitung di Pelabuhan Boom Baru Palembang. (Foto Antarasumsel/Feny Selly.com)

...Sebanyak 52 titik pelabuhan laut akan dipantau, dan diperkirakan puncak arus mudik akan jatuh pada tanggal 23 Desember 2013, dan untuk arus balik pada 6 Januari 2014...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kementerian Perhubungan akan memantau 52 pelabuhan laut yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang jelang perayaan hari Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
        
"Sebanyak 52 titik pelabuhan laut akan dipantau, dan diperkirakan puncak arus mudik akan jatuh pada tanggal 23 Desember 2013, dan untuk arus balik pada 6 Januari 2014," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby S Mamahit, dalam forum diskusi, di Jakarta, Senin.
        
Bobby mengatakan, dari sebanyak 52 titik yang dipantau tersebut, 25 diantaranya akan dipantau dengan menggunakan closed-circuit television (CCTV) dikarenakan hampir di tiap tahunnya banyak lonjakan penumpang khususnya yang mempergunakan moda transportasi laut.
        
Beberapa pelabuhan yang dilengkapi CCTV dan diawasi Posko Pusat Ditjen Perhubungan Laut tersebut antara lain adalah Pelabuhan Balewan, Palabuhan Dumai, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Bau-Bau dan Pelabuhan Jayapura.
        
Menurut Bobby, pihaknya memperkirakan adanya lonjakan penumpang yang cukup signifikan khususnya bagi yang menggunakan armada laut sebesar 20 persen atau sebanyak 176.499 ribu orang dari sebelumnya 882.499 orang pada tahun 2012 menjadi 1.058.998 orang pada tahun 2013.
        
"Memang ada lonjakan penumpang, namun jika dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri, lonjakannya tidak terlalu besar dan persiapan kita saat ini sudah cukup baik," ujar Bobby.
        
Terkait dengan peningkatan kapasitas, Bobby mengatakan, kapal-kapal yang akan melayani penumpang untuk melakukan penyeberangan bisa menaikkan kapasitas namun tidak boleh lebih dari 30 persen dan alat-alat keselamatan harus memenuhi untuk seluruh penumpang.
        
"Selain itu terkait dengan cuaca ekstrim harus terus diwaspadai, kami terus meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat," ujar Bobby.
        
Kementerian Perhubungan mengambil langkah tindak lanjut yang dilakukan penyelenggara pelabuhan seperti adanya pengawasan intensif terhadap jumlah tiket yang dijual oleh operator agar tidak melebihi kapasitas angkut melalui pelaksanaan cek-in terhadap calon penumpang.
        
Selain itu, juga dilakukan peningkatan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan para penumpang, melakukan cek fisik di atas kapal sebelum bertolak, dan menciptakan ketertiban pada pelaksanaan embarkasi dan debarkasi penumpang serta melarang pedagang asongan naik ke atas kapal.