Dewan Kesenian OKU bentuk pengurus tingkat kecamatan

id kesenian, dewan kesenian daerah

Dewan Kesenian OKU bentuk pengurus tingkat kecamatan

Pelantikan Dewan Kesenian Kecamatan di Baturaja, Kamis (Foto Antarasumsel.com/13/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Dewan Kesenian Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan membentuk pengurus di tingkat kecamatan guna meningkatkan minat pemuda di wilayah itu agar cinta seni tradisional yang mulai terkikis.

"Sebenarnya kesenian daerah belum hilang betul, hanya bergeser sedikit budaya daerah ini. Makanya, untuk kembali meningkatkannya kami angkat dari bawah dengan membentuk kepengurusan tingkat kecamatan," kata Sekretaris Umum Dewan Kesenian Ogan Komering Ulu (OKU), Yunizir Djakfar usai pelantikan Dewan Kesenian Kecamatan, di Baturaja, Kamis.

Untuk memaksimalkan lagi, lanjut Yunizir pihaknya akan mengkaji lebih mendalam, termasuk mengusulkan kesenian tradisional OKU dan budaya lokal lainnya dimasukan dalam pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah.

"Ini masih kami kaji dan rencananya kami masukan dalam pelajaran muatan lokal, sehingga murid-murid semuanya mempelajari budaya lokal OKU ini. Dan kesenian tradisional OKU bisa kembali dikenal masyarakat khusunya wilayah setempat," tambahnya.

Kepala Bidang Budaya Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) OKU, Liesmayusia menambahkan, dengan dibentuknya Dewan Kesenian Kecamatan bisa lebih meningkatkan potensi budaya, terutama di kecamatan masing-masing.

"Adanya Dewan Kesenian Kecamatan ini bisa lebih meningkatkan lagi sanggar-sanggar budaya yang sudah terbentuk, serta mempromosikan budaya di kecamatan mereka masing-masing kedepannya," ujar Liesmayusia.

Namun, dirinya belum bisa memastikan kesenian daerah bakal dimasukan ke dalam kurikulum sekolah. Hanya saja menurutnya, saat ini sudah mulai dilaksanakan di sanggar-sanggar milik sekolah masing-masing.

"Hampir setiap sekolah ada sanggar. Disanalah kami maksimalkan. Saat ini kami baru memasukan huruf "kaganga" yang merupakan tulisan asli OKU ke kurikulum muatan lokal. Tapi, lainnya nanti bisa menyusul," katanya. (E Permana)