Video penyiksaan orang utan di Bandung beredar

id orang utan, video penyiksaan orang utan bandung youtube, Penyiksaan Orang Utan di Kebun Binatang Bandung

Video penyiksaan orang utan di Bandung beredar

Ilustrasi - Orang utan (FOTO ANTARA)

Bandung (ANTARA Sumsel) - Sebuah video berdurasi 1 menit 15 detik berjudul "Penyiksaan Orang Utan di Kebun Binatang Bandung" beredar di situs  di dunia maya Youtube.com.

Dalam video tersebut diperlihatkan sebuah adegan yang diperlambat seorang keeper atau pawang yang menendang orang utan tersebut karena tidak mau difoto bersama pengunjung.

Di detik 57 tersebut atau sebelum adegan ketika pawang tersebut menendang orang utan "kita lihat kembali pada gerakan lambat" dan adegan sang pawang menendang pun ditampilkan dalam video tersebut.

Menyikapi beredarnya video tersebut, Kepala Bidang Pendidikan dan Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo membenarkan bahwa video tersebut.

"Benar, video itu diambil pada tahun 2009 lalu," kata Sudrayo, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.

Namun, dirinya membantah bahwa jika orang utan tersebut ditendang oleh keeper atau pawang.

"Tapi sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan, waktu itu adalah peragaan dalam rangka menyenangkan pengunjung yang ingin berfoto bersama," kata dia.

Menurut dia, sang keeper/pawang yang bernama Diki saat itu hendak membujuk Atin, orang utan asal Sumatera yang saat ini berusia 12 tahun.

"Jadi waktu itu, si keepernya mau memindahkan Atin agar mau difoto sama pengunjung, namun Atinnya nggak mau. Terpaksa dipindahkan atau menyuruh pindah dan di video itu seolah seperti ditendang oleh keepernya," ujar dia.

Pawang tersebut, kata Sudaryo, telah diberikan sanksi berupa mutasi, sementara keadaan Atin saat ini baik-baik saja.

"Kami sudah memberikan peringatan keras kepada si keeper. Dia sudah dimutasi . Dan Atin, alhmadulilah keadaannya baik-baik saja. Tadi juga teman-teman media kami persilakan untuk melihat keadaannya langsung," kata dia.

Atas kejadian tersebut, lanjut dia, pengelola Kebun Binatang Bandung akan lebih berhati-hati lagi dalam memperlakukan satwa-satwanya.

"Sebenernya tidak aturan seperri itu.

Semua petugas itu ada pemantauan dari kami. Kami memegang lima prinsip freedom dalam merawat hewan yakni, yakni diantaranya tidak boleh stres, tidak boleh kurang makan," kata dia.