(ANTARA Sumsel) - Microsoft Corp berupaya menjangkau lebih luas pasar bagi smartphone yang menggunakan software Windows Phone dengan beralih ke chipset yang lebih terjangkau dan memperlonggar aturan bagaimana seharusnya produsen ponsel menggunakan software tersebut untuk mendorong mereka mengurangi biaya produksi.
Nick Parker, wakil presiden senior Microsoft bidang produsen ponsel, mengatakan perubahan tersebut sejauh ini sudah menarik berbagai produsen ponsel baru untuk menciptakan ponsel yang menggunakan software Microsoft termasuk LG Electronics dari Korea, Xola dan Karbonn dari India, ZTE, Foxconn, Lenovo, Gionee dan Longcheer.
"Kami terbuka untuk berbisnis Windows Phone kepada semua pihak yang ingin memproduksi ponsel Windows," ujar Nick dalam pameran dagang Mobile World Congress, Minggu.
Windows Phone biasanya dijual dengan kisaran harga ratusan dolar Amerika, meskipun ponsel Nokia Lumia 520 dipatok dengan harga 190 dolar Amerika (setara Rp2,2 juta) di pasar Eropa.
Namun, pasar smartphone murah, yang dibanderol di bawah 100 dolar Amerika (setara Rp1,16 juta), kini didominasi oleh sistem operasional Android Google, yang memiliki biaya lisensi lebih rendah, lebih mudah diadaptasikan oleh produsen ponsel dan digunakan di chipset yang lebih murah dan digunakan untuk menjalankan radio dan berbagai fungsi lainnya.
Berita Terkait
Peraih medali Olimpiade Tokyo bakal diguyur bonus ratusan juta dari Juragan 99
Senin, 19 Juli 2021 19:02 Wib
Pasukan AS siap evakuasi ratusan kontraktor dari basis militer Irak
Sabtu, 22 Juni 2019 11:12 Wib
KAI resmikan meluncurkan K5 untuk pasar domestik
Selasa, 12 Maret 2019 12:22 Wib
Fernando Alonso segera pensiun dari F1
Rabu, 15 Agustus 2018 8:57 Wib
Pindah ke online, Ralph Lauren akan tutup toko Polo di Manhattan
Kamis, 6 April 2017 8:49 Wib
"Trans Studio" akan dibangun di Palembang
Rabu, 16 Maret 2016 12:41 Wib
Pegatron buka pabrik baru demi penuhi pesanan iPhone 6
Rabu, 19 Maret 2014 14:46 Wib
Toyota hentikan produksi di India
Selasa, 18 Maret 2014 14:53 Wib