YLK Sumsel dukung penertiban SPBU mainkan takaran

Palembang (ANTARA Sumsel) - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan mendukung tindakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi setempat menertibkan stasiun pengisian bahan bakar umum yang memainkan takaran pengisian bahan bakar minyak ke kendaraan bermotor.

Tindakan penertiban dengan cara mengecek takaran liter pada pompa pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU perlu dilakukan secara rutin dan mendadak, sehingga jika ada pengusaha yang mencoba memainkan takaran bisa langsung ditindak tegas, kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan Hibzon Firdaus di Palembang, Senin.

Menurut dia, selama ini pihaknya sering menerima pengaduan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh petugas sejumlah SPBU di Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya ketika melakukan pengisian BBM mobil pribadi dan angkutan umum.

Untuk mengungkap kasus permainan takaran liter pompa pengisian BBM di SPBU sulit dilakukan tanpa menggunakan alat ukur khusus yang sesuai standar seperti dimiliki Disperindag.

Dengan adanya tindakan inspeksi mendadak (sidak) petugas Disperindag Sumsel yang memiliki wewenang melakukan pengecekan dan pengukuran takaran/timbangan diharapkan dapat ditertibkan SPBU yang berlaku curang terhadap konsumen, katanya.

Menurut dia, petugas Disperindag Sumsel diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga jangan sampai terjadi praktik suap dari pemilik usaha yang terbukti melanggar ketentuan perdagangan.

Selain itu diharapkan pula, petugas Disperindag terbuka atas hasil penertiban yang dilakukan dengan mempublikasikan SPBU milik siapapun yang terbukti kedapatan bertindak curang.

Melalui tindakan tegas dan terbuka itu, pengusaha SPBU akan berpikir panjang untuk melakukan tindakan kecurangan memainkan takaran liter yang dapat merugikan konsumen, ujarnya.

Sebelumnya Disperindag Sumsel melakukan sidak ke sejumlah SPBU di Palembang, Minggu (4/5) untuk melakukan uji kelayakan takaran dalam pengisian BBM.

Dalam sidak yang dipimpin langsung Kepala Disperindag Sumsel Permana itu, tidak ditemukan SPBU yang melakukan pelanggaran "memainkan" takaran liter pompa pengisian BBM.

Beberapa SPBU yang dilakukan sidak dinyatakan layak karena dari sampel yang diuji keakuratan liternya masih dalam batas kewajaran atau takarannya berkurang masih dalam batas toleransi yakni di bawah 0,5 persen, kata Permana.