Kapolri kunjungan mendadak ke Bengkulu

id kapolri, sutarman, kunjungan mendadak, bengkulu

Kapolri kunjungan mendadak ke Bengkulu

Kapolri Jenderal Pol Sutarman (FOTO ANTARA)

....Saya datang mendadak, karena kalau dikasih tahu personel di Bengkulu pasti bersiap menyambut....
Bengkulu  (ANTARA Sumsel) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman mengadakan kunjungan mendadak ke Provinsi Bengkulu, Selasam untuk mengecek kesiapan personel Polri menghadapi pengamanan Pemilu Presiden 2014.

"Saya datang ke Bengkulu untuk mengecek kesiapan personel di sini untuk tahapan Pemilihan Umum Presiden 2014. Saya datang mendadak, karena kalau dikasih tahu personel di Bengkulu pasti bersiap menyambut," kata Kapolri.

Kapolri mengatakan, dirinya melakukan kunjungan mendadak ke seluruh provinsi di Indonesia menjelang tahapan Pilpres, khusunya kampanye calon yang akan segera digelar.

"Ini merupakan tindak lanjut dan hasil evaluasi dari pengamanan Pemilu Legislatif 2014, dimulai dari pencetakan surat suara, logistik pemilu, distribusi, pengamanan kampanye, minggu tenang pemungutan suara, sampai dengan penghitungan suara," katanya.

Pihaknya berharap, kejadian kerusuhan pemilu yang bisa berdampak mengacaukan tahapan maupun hasil Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014 tidak terjadi.

"Saya tidak mau lagi terulang seperti kejadian di Sulawesi Tengah, itu kantor PPK-nya dibakar. Oleh sebab itu akan diberlakukan pengamanan ketat," ucap Kapolri.

Sementara itu, ketika ditanya bagaimana hasil evaluasi status keamanan penyelenggaraan pemilu di Provinsi Bengkulu, dia mengatakan, daerah itu termasuk salah satu provinsi yang aman.

Kapolri juga menekankan kepada seluruh jajarannya agar tetap menjaga integritas terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden 2014.

"Seluruh personel kepolisian harus netral terkait pilpres ini," katanya.

Selain itu, Sutarman juga mengungkapkan personel pengamanan pilpres juga akan dilengkapi dengan peralatan fotografi.

"Personel akan memotret hasil penghitungan suara, dan jika ada permasalahan hasil penghitungan di kemudian hari, dokumentasi foto milik Polri bisa digunakan sebagai bukti," ujarnya.