IPB-Universitas Aix Marseilles Perancis "joint degree"

Bogor (ANTARA Sumsel) - Institut Pertanian Bogor menggandeng Universitas Aix Marseilles Perancis dalam kerja sama pendidikan mengatasi kejahatan keuangan.
         
"Kerja sama pendidikan ini berupa program "joint degree" program "master of economics" dengan konsentrasi kejahatan keuangan," ujar Direktur International enter for Applied Finance and Economics (InterCafe) IPB, Dr Nunung Nuryartono, M.Si, dalam seminar nasional "Pengembangan dan Pengawasan Lembaga Kuangan Mikro" di IPB Internation Conferention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
         
Nunung menjelaskan, ancaman kejahatan keuangan sudah semakin komplek seperti korupsi, pencucian uang, penipuan, suap dan lainnya.
         
Kondisi demikian menuntut peran perguruan tinggi untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi secara aktif kepada masyarakat Indonesia untuk menekan dan menanggulangi kejahatan keuangan.
         
"Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya pelaku bisnis keuangan dan penagakan hukm di Indonesia," ujar Nunung.
         
Menurut Nunung, kejahatan keuangan menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan berkelanjutan.
         
Korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan keuangan yang menjadi isu penting di Indonesia.
         
Berdasarkan study dari Transparency International menunjukkan bahwa tingkat korupsi di Indonesia menempatkan peringkat ke 114 dari 177 negara.
         
Dalam hal ini, lanjut Nunung, upaya mengatasi kejahatan keuangan baik oleh individu dan perusahaan menjadi isu penting dalam perekonomian global.
         
"IPB turut aktif dalam upaya mengatasi kejahatan keuangan dengan merintis kerja sama ini dengan Universitas Aix Marseilles yang memiliki kemampuan dalam menelusuri kejahatan keuangan serta kejahatan yang teroganisir," ujar Nunung.
         
Kerja sama antara IPB dan Aix Marseilles ditandai dengan peluncuran program "master joint degree in financial crime" yang dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani, Wakil Rektor IPB bidang Riset dan Kerja Sama, Anas Mifta Fauzi, Wakil Rektor IPB bidang Sumber Daya dan Kajian Strategis, Hermanto Siregar.
         
Komisioner OJK, Firdaus Djaelani mengapresiasi langkah yang dilakukan IPB dengan Aix Marseilles dalam mengatasi kejahatan keuangan.
         
Menurutnya, mengatasi kejahatan keuangan sudah sangat mendesak dibutuhkan di Indonesia mengingat banyak potensi kejatahan keuangan yang telah terjadi.
         
"Kita membutuhkan investigator dalam pengawasan keuangan. Dengan adanya jurusan di IPB ini akan banyak PNS yang bisa dididik khususnya bidang kejahatan keuangan, tidak hanya PNS, polisi serta Kementeri Keuangan bisa mengambil jurusan ini," ujarnya.
         
Firdaus mengakui pencegahan kejahatan keuangan masih kurang, akibat lemahnya pengawasan baik yang dilakukan oleh OJK dan lembaga lainnya.
         
Menurutnya, kejahatan keuangan banyak bermain di lembaga keuangan besar bukan di lembaga keuangan kecl, sehingga diperlukan pengawasan menyeluruh.
         
Ia mengatakan, IPB memiliki peran dalam hal membuat naskah akademik undang-undang pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan untuk mengatasi kejahatan keuangan.