Petani minta impor bawang merah dibatasi

id bawang, impor bawang merah supaya dibatasi

Petani minta impor bawang merah dibatasi

Bawang Merah (Foto Antarasumsel.com/Nila Fu'adi)

Cirebon (ANTARA Sumsel) - Para petani di Kabupaten Cirebon dan Indramayu minta impor bawang merah tetap dibatasi karena hingga saat ini petani belum panen.

Riwad, salah seorang petani bawang merah Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Selasa, mengatakan, kenaikan harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional akibat petani setempat belum panen, bulan depan persediaan pasti melimpah, sehingga impor harus dibatasi.

Setelah panen raya di Jawa Barat dan Jawa Tengah, kata dia, persediaan bawang merah kembali melimpah, sehingga harganya akan kembali stabil kisaran Rp15 ribu per kilogram.

Kenaikan harga bawang merah untuk eceran mencapai Rp25 ribu per kilogram, sedangkan dari petani Rp18 ribu per kilogram, karena permintaan cukup tinggi.

Dampak dari melimpahkan bawang merah impor, kata Riwad, petani lokal terus mengalami kerugian karena terjadi persaingan harga tidak wajar. Modal tanam tinggi sementara harga jual rendah.

Menurut Riwad, harga bawang merah sempat terpuruk hingga mencapai Rp1.500 per kilogram, padahal modal produksi petani Rp6.000 per kilogram, mereka rugi akibat melimpahnya persediaan bawang merah tersebut.

Harga bawang merah anjlok cukup menyulitkan ribuan petani di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Cirebon, Brebes karena jauh dimodal tanam mereka.

Rianto petani bawang merah lain asal Kabupaten Indramayu menuturkan, harga bawang merah membaik, hingga mencapai Rp25 ribu untuk tingkat pedagang eceran, karena petani belum panen, setelah itu akan kembali stabil.

"Persediaan bawang merah hasil petani lokal cukup menutupi kebutuhan pasar, sehingga tetap impor dibatasi supaya minat tanam tinggi," katanya.

Sementara itu Sunarto Atmo Taryono Ketua Umum Dewan Bawang Merah Nasional, meminta agar setiap akan diterbitkan rekomendasi impor bawang merah terlebih dahulu dikonsultasikan dengan kalangan petani, karena yang akan merasakan dampak langsung impor bawang merah ini adalah petani. Kini harga bawang merah terus merosot hingga dibawah modal produksi mereka.

Konstituen Dewan Bawang Merah Nasional yang berasal dari berbagai kalangan pelaku usaha agribisnis bawang merah kami mampu untuk memberikan informasi secara komprehensif perlu tidaknya dilakukan impor bawang merah.

Selanjutnya sebagai apresiasi sekaligus insentif bagi perusahaan eksportir bawang merah Dewan Bawang Merah Nasional mengusulkan agar RIPH bawang merah diprioritaskan untuk diberikan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor bawang merah yang secara langsung berjasa memberikan kontribusi positif dalam neraca ekspor-impor.