"Telok Abang" berawal dari HUT Ratu Belanda

id telok, sejarah telok abang

"Telok Abang" berawal dari HUT Ratu Belanda

Sejarah telok abang dari HUT Ratu Belanda (Foto: antarasumsel.com/14/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejarah asal mula "telok abang" atau pernik khas HUT RI di Kota Palembang, ternyata bermula dari peringatan Ulang Tahun Ratu Belanda Wilhelmina II saat Indonesia masih dijajah Belanda.

"Pada waktu itu masyrakat Kota Palembang memeriahkannya dengan membuat telur yang dicat merah atau dikenal sebutan telok abang," kata Kepala Museum SMB II Ali Hanafiah di sela festival telok abang di halaman museum tersebut di Palembang, Kamis.

Menurut dia, sejak Palembang resmi lepas dari era penjajahan Belanda, tradisi telok abang pun diteruskan tiap peringatan HUT RI setiap tahunnya.

"Awalnya telor abang diambil dari telur itik kemudian diberi pewarna kesumbo (tinta digunakan untuk mengecap karung beras dan gula-red)," kata Ali Hanafiah.

Karena bahan yang tidak aman untuk dikonsumsi, saat ini para penjual mengganti pewarna kesumbo dengan pewarna kue atau yang biasa dikenal dengan abang kue.

Bentuk telok abang pun kian tahun semakin variatif, bila dulu hanya dipadukan dengan kapal laut dan kapal terbang yang terbuat dari bahan gabus berwarna kuning, maka saat ini bentuk dan warnanya sudah dibuat lebih banyak.

Ia menambahkan, biasanya di bagian atas mainan kapal-kapalan gabus ini diletakkan telok abang, sehingga menambah suasana semakin semarak dan menarik bagi anak-anak balita untuk membelinya.

Sementara, Rudi, pedagang kapal mainan dari bahan gabus tradisi perayaan setiap 17 Agustus mengatakan bahwa menekuni usaha berjualan mainan anak tersebut sudah sejak beberapa tahun terakhir, karena peminatnya cukup banyak.

Mengenai harga jual bervariasi tergantung tingkat kesulitan membuat kapal berbahan gabus tersebut, di samping itu perbedaan harga juga ditentukan oleh keberadaan telok abang.

Ia mencontohkan, kapal laut di bagian atasnya ada telok abang dihargai Rp12 ribu per unit, sementara tanpa telok abang hanya Rp10 ribu per unit.