Baturaja (ANTARA Sumsel) - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan
Komering Ulu, Sumatera Selatan Firmansyah mengakui pihaknya masih
kesulitan untuk menertibkan angkutan umum jenis becak motor dan ojek
yang saat ini jumlahnya terus menjamur.
"Kita kesulitan menertibkan angkutan umum jenis becak motor (bentor)
dan ojek sepeda motor, sebab tidak ada payung hukum yang mengatur jenis
kendaraan itu," kata Firmansyah di Baturaja, Selasa.
Selain itu kata dia, jumlah bentor dan ojek di Baturaja sekarang
juga sudah sangat banyak, karena memang masyarakat menyukai angkutan
umum ilegal tersebut dibanding naik bus angkutan kota (angkot) resmi.
"Ongkosnya lebih murah dan praktis, sehingga masyarakat memilih naik bentor dan ojek ketimbang angkot," tegasnya.
Akibat kondisi itu lanjut dia, sekarang angkot di Baturaja menjadi mati suri atau tidak ada yang beroperasi lagi.
"Kalaupun masih ada yang bertahan saat ini adalah angkutan desa (angdes) saja," katanya.
Menurut Firmansyah, pihaknya bekerja sama dengan aparat terkait
sudah pernah mencoba menertibkan bentor dan ojek, namun hal itu justru
membuat Dishub dan Polres OKU didemo.
"Kita jadinya serbah salah. Di satu sisi kami ingin meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi angkutan umum resmi.
Namun di sisi lain jumlah penarik bentor dan ojek di sini sudah ribuan
orang, sehingga sangat sulit ditertibkan," katanya.
Kendati demikian kata Firmansyah, pihaknya kedepan akan
berkoordinasi dengan DPRD OKU guna mencari cara untuk menertibkan bentor
dan ojek tersebut.
Menurut dia, tujuannya bukan untuk melenyapkan, namun hanya menertibkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Pantauan di lapangan, saat ini memang sudah sangat sulit untuk mencari angkot di Kota Baturaja.
"Sebagian besar angkot di sini sudah mengubah trayeknya menjadi
angdes. Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2005 dan seharusnya
instansi terkait tegas menegakkan aturan, sehingga tidak ada yang
dirugikan," kata Herman (42), salah seorang sopir angdes jurusan Pasar
Baru Baturaja-Lubuk Batang, OKU.
Berita Terkait
Dishub Palembang buka tiga pos pengamanan angkutan Lebaran
Minggu, 7 April 2024 2:53 Wib
Dishub Sumsel prediksi jumlah pemudik lebaran naik 7 persen
Rabu, 27 Maret 2024 0:45 Wib
Pelabuhan Panjang jadi alternatif mudik 2024
Selasa, 26 Maret 2024 13:52 Wib
Dishub Sumsel batasi operasional truk angkutan barang saat arus mudik Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 2:07 Wib
Dishub Sumsel cek kelaikan kendaraan umum jelang angkutan Natal-Tahun Baru
Rabu, 13 Desember 2023 22:38 Wib
Jumlah pemudik ke Sumsel diprediksi naik 20 persen pada Natal 2023
Kamis, 7 Desember 2023 9:01 Wib
Dishub Palembang sebut pembayaran Feeder LRT melalui proses BPKP
Senin, 4 Desember 2023 23:27 Wib
Dishub antisipasi kecelakaan lintas sungai Musi akibat kabut asap
Selasa, 31 Oktober 2023 16:08 Wib