Menpar: Pelemahan rupiah kabar baik bagi wisatawan

id menpar, menteri pariwisata, rupiah melemah, wisatawan

Menpar: Pelemahan rupiah kabar baik bagi wisatawan

Menteri Pariwisata Arief Yahya (ANTARA FOTO)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir merupakan kabar baik bagi peningkatan wisatawan mancanegara.

"Kalau kurs seperti ini tentu sebagian ada yang senang dan sebagian tidak senang. Tapi untuk pariwisata wisatawan mancanegara, ini informasi yang bagus," kata Arief seusai penganugerahan karya kriya kreatif di Kementerian Pariwisata Jakarta, Selasa.

Meski nilai tukar rupiah terhadap dolar yang awal pekan ini terus melemah dari posisi sebelumnya Rp12.713 per dolar AS pada Senin (15/12) menjadi Rp12.884 per dolar AS, Arief mengatakan hal itu bisa menjadi potensi yang besar bagi pelancong asing untuk berwisata ke Indonesia.

Telebih karena Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisman tahun ini sebesar 9,5 juta. Sementara sepanjang Januari-Oktober 2014 tercatat baru 7,7 juta wisman atau tumbuh 8,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7,1 juta wisman.

Sedangkan tahun depan, Kementerian Pariwisata mematok target lebih tinggi lagi, yakni 20 juta wisman.

"Indonesia untuk harga di sektor pariwisata itu sangat kompetitif. Artinya, kalau datang ke Indonesia dengan dolar yang sama, dia (wisatawan mancanegara) akan dapat keuntungan lebih," ujar mantan Direktur PT Telekomunikasi Indonesia itu.

Sebelumnya, pemerintah mengklaim pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir lebih diakibatkan faktor eksternal.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan membaiknya perekonomian Amerika Serikat disertai menguatnya mata uang negara tersebut dan juga antisipasi kebijakan bank sentral AS The Fed, berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.

"Ini kan tren global ya, bukan hanya di Indonesia. Kan semua mata uang mengalami tekanan yang luar biasa," kata Sofyan saat ditemui di Kantor Menko, Jakarta, Selasa.

Namun, lanjut Sofyan, apabila dibandingkan dengan negara lain, depresiasi rupiah yang sepanjang tahun mencapai 4 persen dinilai relatif lebih baik karena tidak mengalami tekanan yang begitu dalam.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus melakukan berbagi upaya untuk menjaga stabilitas rupiah dan sesuai dengan fundamental Indonesia.

Ia menambahkan, pelemahan rupiah bukan karena persoalan di dalam negeri. Suasana politik yang relatif stabil dan kerja keras dari kabinet saat ini justru diyakini akan memperbaiki perekonomian ke depannya.

"Masalah pelemahan rupiah berasal dari luar Indonesia atau global trend. Kami akan melakukan segala upaya untuk menjaga rupiah," ujar Sofyan.