Makanan pendamping ASI atasi gizi buruk balita

id makanan pendamping asi, pendamping asi, makana, atasi gizi buruk, gizi buruk, balita

Makanan pendamping ASI atasi gizi buruk balita

Ilustrasi - Makanan pendamping. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Pangkalpinang (ANTARA Sumsel) - Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung (Babel) menyalurkan bantuan makanan pendamping air susu ibu (ASI) kepada warga miskin untuk mengatasi gizi buruk balita di daerah itu.
        
"Pada tahun ini, kami telah mengganggarkan dana dari APBD dan APBN yang cukup besar untuk meningkatkan gizi ibu dan balita," kata Sekretaris Dinkes Babel Supriyadi di Pangkalpinang, Kamis.
        
Pada tahun 2014, kata dia, pihaknya tidak menemukan kasus balita gizi buruk. Sementara 2013 masih ditemukan dua kasus gizi buruk.
        
"Dengan adanya bantuan makanan pendamping ASI ini, seperti susu, bubur kacang hijau, makanan olahan ikan dan makanan bergizi lainnya dapat mencegah kasus gizi buruk ini," ujarnya.
        
Menurut dia, bantuan makanan pendamping ASI ini lebih ditingkatkan, menggingat kondisi perekonomian masyarakat mulai melemah. Apalagi saat ini berbagai kebutuhan pokok melambung tinggi yang akan berdampak penurunan asupan gizi balita.
        
"Pada tahun ini, bantuan makanan tambahan bayi ini didistribusikan ke seluruh posyandu se-Babel, sehingga ibu-ibu yang memiliki bayi dapat mendapatkan bantuan tersebut secara gratis," ujarnya.
        
Ia mengatakan gizi buruk balita ini karena balita tersebut kekurangan energi dan protein, sehingga berat badab berkurang drastis sehingga balitas tersebut dapat menderita sakit dalam waktu lama.
        
"Anak mengalami gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai, misalnya selama tiga bulan berturut-turut tidak naik dan ini dapat berpengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan anak, juga kecerdasan anak, bahkan mengakibatkan kematian," ujarnya.
        
Untuk itu, kata dia, diimbau kepada ibu rumah tangga yang memiliki balita untuk rutin datang ke posyandu, agar asupan gizi dan kesehtan bayi tetap terjaga dengan baik.
        
"Kami berharap ibu yang memiliki balita kurang gizi untuk segera melaporkan ke posyandu, puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang intensif," ujarnya.