Museum tekstil Palembang kurang terawat

id museum, museum tekstil

Museum tekstil Palembang kurang terawat

Museum tekstil Palembang kurang terawat (Foto: antarasumsel.com/Evan )

Palembang (ANTARA Sumsel) - Museum Tekstil di Kota Palembang Sumatera Selatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda itu, keberadaannya sekarang terkesan kurang perawatan, sehingga jarang dikunjungi para wisatawan.

Seharusnya bila aset bersejarah yang telah menjadi cagar budaya dan memiliki nlai budaya tinggi itu dirawat dengan baik, diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke sini, kata Syamwardi, penjaga museum tersebut di Palembang, Minggu.

Dijelaskannya, museum bersejarah tersebut berada di tengah-tengah pusat Kota Palembang yang dibangun pada tahun 1883 dikenal masyarakat Sumatera Selatan dengan sebutan Museum Tekstil.

Menurut dia, museum yang kental dengan corak khas Eropa ini dulunya menjadi pusat beragam kerajinan kain dari Sumatera Selatan, seperti songket beserta alat tenunnya bahkan pengunjung bisa langsung diajarkan bagaimana cara menenun songket.

Sementara, kata dia, sekarang di dalam museum tersebut terlihat kosong, kusam dan tidak terawat dengan baik.

"Saya di sini hanya bertugas menjaga dan membersihkan gedung bersejarah tersebut, sementara honor yang diterima hanya mengandalkan pemberian dari pengunjung yang biasanya melakukan pemotretan pra wedding sering menggunakan gedung museum tekstil tersebut," katanya.

Menurut Almirah, wisatawan dari Malaysia, ia merasa sedikit kecewa karena apa yang dilihat melalui internet tidak sama dengan kenyataan di dalam museum ini.

Menurut dia, melihat kondisi museum tersebut sekarang ini tentunya sangat diperlukan dukungan semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah untuk mendorong serta menjaga kelestarian cagar budaya yang ada di Kota Palembang ini.

Dengan perhatian tersebut, diyakini keberadaan bangunan bersejarah tersebut akan kembali seperti kejayaannya di masa lampau.

Kemudian akan tetap juga dapat dijadikan suatu potensi yang dapat turut mengembangkan sektor pariwisata di Sumatera Selatan, karena keberadaan museum tekstil ini sudah dikenal hingga ke mancanegara, katanya.