Messi ingin hapus kutukan Piala Amerika

id lionel messi, messi, timnas argentina, tim tango, piala amerika, chile, brazil, timnas brazil

Messi ingin hapus kutukan Piala Amerika

Lionel Messi (FOTO ANTARA/Reuters)

....Tujuan kami adalah memenanginya pada tahun ini....
Santiago, (ANTARA/AFP) - Argentina menjadi tim favorit untuk menghapus puasa gelar mereka selama 22 tahun, saat Piala Amerika dimulai pada Kamis, ketika Brazil yang tengah bangkit ingin menebus kegagalan mereka di Piala Dunia tahun lalu.

Salah satu pergelaran Piala Amerika yang paling dinanti akan dimulai di Santiago, di mana tuan rumah Chile memulai pesta sepak bola Amerika Selatan selama tiga pekan ini dengan menjamu Ekuador di Grup A pada pukul 20.30 waktu setempat (23.30 GMT).                

Turnamen yang diikuti 12 tim itu menjadi tempat pertemuan talenta-talenta menyerang sepak bola yang paling berbahaya, di mana para bintang yang berkarir di Eropa seperti Lionel Messi, Neymar, James Rodriguez, Alexis Sanchez, dan Edinson Cavani siap bersinar.

Kompetisi ini juga disambut dengan perasaan lega oleh organisasi sepak bola Amerika Selatan CONMEBOL, yang dihantam dugaan-dugaan korupsi terkait skandal yang menimpa dunia sepak bola.

Kapten Argentina Messi dan sejawatnya di Brazil Neymar menuju ke Chile kurang dari sepekan setelah menginspirasi Barcelona meraih kesuksesan di final Liga Champions di Berlin, final yang menutup musim dengan raihan "treble."

Kedua pemain bernomor punggung sepuluh itu memikul beban berat di bahu mereka, di mana Messi bertekad untuk mencicipi kesuksesan di turnamen internasional utama dan Neymar ingin menghapus kenangan buruk dari Piala Dunia tahun lalu.

    
Poin untuk dibuktikan?
Saat Messi telah menjadi sosok kunci pada bangkitnya Barcelona sebagai kekuatan utama di sepak bola level klub sepanjang satu dekade terakhir, ia belum pernah meraih kejayaan dalam balutan kostum Argentina, selain medali emas Olimpiade 2008.

"Tujuan kami adalah memenanginya pada tahun ini," kata Messi, yang gagal mengakhiri kutukan Argentina saat kalah pada masa tambahan waktu dari Jerman pada final Piala Dunia tahun lalu.
"Merupakan hal hebat untuk bermain bagi tim nasional, untuk mengenakan kostum dan menjadi kaptennya," tambah Messi. "Namun mendapatkan gelar akan menjadi utama bagi saya."

Messi mungkin merasa ia memiliki poin untuk dibuktikan pada Sabtu, empat tahun setelah dicemooh penggemarnya sendiri saat Argentina tersingkir dari perempat final oleh tim yang kemudian menjadi juara, Uruguay.  

Argentina membuka perjalanan mereka dengan melawan Paraguay pada Sabtu, dan semestinya dapat melaju dengan mudah dari Grup B, yang juga dihuni Uruguay dan Jamaika, satu dari dua tim region CONCACAF yang diundang untuk menyemarakkan turnamen.

Ancaman terbesar bagi harapan-harapan Argentina untuk memuncaki grup kemungkinan datang dari juara bertahan Uruguay, yang tetap kuat meski penyerang Luis Suarez harus absen. Sang juara bertahan kelihatannya akan mengandalkan penyerang PSG Cavani untuk menjadi andalan di lini depan.

Cavani memasuki turnamen setelah mencatatkan 31 gol di semua kompetisi bagi raksasa Prancis itu di musim lalu, torehan yang membuatnya dilaporkan menjadi incaran transfer Manchester United pada musim panas ini.

    
Brazil berada di jalur yang benar
Sementara itu Brazil dan Neymar memulai perjalanan mereka dengan melawan Peru di Grup C pada Minggu.

Tantangan terbesar Brazil pada putaran pertama tiga hari kemudian, ketika mereka menghadapi Kolombia pada 17 Juni, pertandingan ulang antara kedua tim yang bertemu di perempat final Piala Dunia tahun lalu.

Pertandingan itu meninggalkan kesan buruk bagi Brazil yang kesulitan mengantisipasi bintang Kolombia Neymar, meski Brazil kemudian mampu menang 2-1, di mana Neymar menderita patah tulang belakang yang mengakhiri penampilannya di Piala Dunia.

Impian Piala Dunia Brazil dihancurkan oleh Jerman pada putaran berikutnya, ketika tuan rumah takluk 1-7 di semifinal, sebelum kalah 0-3 dari Belanda pada pertandingan perebutan peringkat ketiga.

Bagaimanapun, setelah setahun berlalu di bawah asuhan mantan pelatih dan kapten yang membawa mereka menjadi juara Piala Dunia 1994 Dunga, Brazil kembali ke jalur yang benar.

Pasukan Dunga meraih sembilan kemenangan beruntun sejak Piala Dunia, akan merasa percaya diri untuk mencapai final Piala Amerika di Santiago pada 4 Juli.

Dunga, yang melatih Brazil saat mereka menjuarai Piala Amerika terakhirnya pada 2007, meyakini penampilan penyerang Neymar merupakan kunci dari kebangkitan.

Salah satu tindakan pertama Dunga tahun lalu adalah memberikan ban kapten kepada penyerang Barcelona itu, dan pemain 23 tahun tersebut mampu menjawabnya dengan tanggung jawab.

"Itu bukan kejutan, namun statistik-statistik yang ada memperlihatkan bahwa ketika Neymar diserahi ban kapten, ia melangkah maju," kata Dunga pada Maret.

"Ia merupakan pemain yang menyukai tantangan-tantangan. Semakin banyak tanggung jawab yang ia miliki, semakin banyak ia akan berkembang."
(Penterjemah: Uu.SYS/C/A.R.A Adipati)