Sayatan di dada berbuah emas

id pencak silat, medali emas, pesilat, yolla primadona, handy, kontingen indonesia, sea games 2015

Sayatan di dada berbuah emas

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

....mematikan....
Singapura, (ANTARA Sumsel) - Belasan luka sayatan pada bagian dada pesilat Yolla Primadona dan Handy tak berarti apa-apa setelah menghadirkan medali emas bagi Kontingen Indonesia pada SEA Games 2015 di Hall 2 Singapura Expo, Rabu.

"Saya belum berani buka berapa luka sayatan golok dan clurit di dada dan punggung saya, ini juga perih perih. Tapi semua tak terbayar dengan emas yang kami raih," kata Yolla Primadona di Singapura, Kamis.

Berlaga pada kesempatan ketiga, Yolla dan Handy bermain sadis, khususnya pada saat memainkan jurus pedang dan clurit.

Sabetan dan tusukannya membuat penonton yang memadati arena pencak silat SEA Games 2014 berdecak kagum karena semuanya dilakukan dengan gerakan hampir 'mematikan'.

Bahkan saking semangatnya, ikat kepala Handy sempat terlepas pada saat laga dengan senjata golok. Namun dengan pengalaman dan ketenangannya pesilat andalan Indonesia itu mampu menyelesaikan gerakan-gerakan mautnya dengan sempurna.

"Kami sudah sepuluh tahun berpasangan di nomor ganda silat ini, sejak kelas lima SD sudah berlatih di perguruan Pamur Madura. Hingga saat ini saya belum pernah ganti pasangan," kata Yolla yang kelahiran Sumatera Barat itu.

Selama itu pula ia merasakan  chemistry semakin kental dan terbangun, sehingga menjadi salah satu kunci sukses mereka pada SEA Games 2015.

Keduanya merupakan salah satu awal sukses tim pencak silat Indonesia yang juga meraih medali emas pertamanya pada nomor beregu putri. Sayang misi sapu bersih gagal setelah pada nomor tunggal putra emas lepas dari genggaman Sugianto. Meski membukukan nilai sama 464, namun pesilat itu kalah tipis pada nilai kebenaran gerak sehingga harus puas dengan medali perak.