Film Indonesia raih dua penghargaan terbaik Tiongkok

id film indonesia, film, cinema, festival film hainan, jalur sutra maritim, biji kopi indonesia, aroma of heaven, sokola rimba

Film Indonesia raih dua penghargaan terbaik Tiongkok

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Beijing, (ANTARA Sumsel) - Dua film produksi Indonesia berhasil meraih dua penghargaan terbaik masing-masing untuk kategori film dokumenter terbaik dan soundtrack music terbaik dalam ajang Festival Film Hainan Jalur Sutra Maritim Abad 21.

Film "Biji Kopi Indonesia" atau yang memiliki nama internasional "Aroma of Heaven" ditetapkan sebagai film dokumenter terbaik,  demikian pernyataan tertulis KBRI Beijing yang diterima Antara di Beijing, Sabtu
Film berjudul "Sokola Rimba" ditetapkan sebagai film dengan The Best Soundtrack Music.

Pemberian penghargaan 2015 Hainan (21st Century Maritime Silk Road) Film Festival, merupakan penghargaan yang tinggi dan terhormat untuk karya-karya film di Tiongkok dan film asing yang berada di wilayah Asia khususnya pada jalur sutera.

Untuk film Tiongkok yang terdaftar ikut dalam festival itu sebanyak 150 film. Dari jumlah itu,  46 judul film masuk dalam beberapa nominasi.

Negara-negara asing di wilayah jalur sutra maritim yang ikut mendaftarkan filmnya sebanyak tujuh negara yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, India, Singapura, Sri Lanka dan Itali.  
Jumlah film asing yang masuk nominasi delapan film salah satunya dari Indonesia dengan film Skola Rimba dan Aroma of Heaven.

Negara-negara lainnya yang filmnya masuk nominasi seperti Malaysia dengan film the Journey, Terbaik dari Langit dan Nine-mine Fragrance, disusul oleh Thailand dengan film Yes or No, selanjutnya Singapura dengan film the Frogmen, Itali dengan film Maritime Silk Road.  
Ada lima kategori pemberian penghargaan film dalam festival tersebut  yaitu Best Film making Technology Award, Best Film Acting Award, Best Film Making Award, Best Picture Award, Best film Award.

"Sokola Rimba" yang disutradarai Riri Reza diangkat dari pengalaman nyata aktivis pendidikan Butet Manurung yang mengabdikan dirinya mengajar membaca dan berhitung kepada anak-anak Suku Anak Dalam yang tinggal di pedalaman hutan di provinsi Jambi.

Pengalamannya telah dituangkan dalam buku berjudul Sokola Rimba yang terbit pertama kali pada tahun 2007.

Tata musik untuk film tersebut dibuat oleh Aksan Sjuman, yang hadir langsun untuk menerima penghargaan.

Sementara Film Biji Kopi Indonesia arahan sutradara muda Budi Kurniawan, produksi Perum Produksi Film Negara (PFN), Budfilm, Traffic Production, GoodNews Filma, menampilkan profil kopi Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Beijing Santo Darmosumarto mengatakan prestasi Indonesia di festival film di Hainan, Tiongkok, tersebut dapat menjadi ajang bagi insan film kedua negara saling bekerja sama.

"Melalui film, masyarakat kedua bangsa juga dapat saling mengenal budaya dari masing-masing negara, sehingga ada saling pemahaman yang utuh dari masyarakat Indonesia dan Tiongkok," katanya.

Santo menambahkan, dengan mengikuti ajang festival di Tiongkok, juga dapat dipromosikan bahwa Indonesia juga menarik sebagai tempat untuk pembuatan film bagi para sineas Tiongkok, begitu pun sebaliknya.