Agen perjalanan wisata rambah pemasaran digital

id asita, wisata, pemasaran, digital, paket online, objek wisata

Agen perjalanan wisata rambah pemasaran digital

Ilustrasi - Hutan wisata Punti Kayu Palembang (Foto Antarasumsel.com/Evan Ervani)

Semarang (ANTARA Sumsel) - Agen perjalanan wisata mulai merambah pemasaran digital seiring dengan perubahan tren yang terjadi di masyarakat, kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Jawa Tengah Joko Suratno.

"Kami berusaha mengikuti tren saat ini yaitu semuanya serba digital, bahkan pemesanan paket perjalanan saja juga banyak yang melalui online," katanya di Semarang, Jumat.

Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir ini pemesanan paket perjalanan melalui cara konvensional terus menurun. Sebagai gambaran, jika sebelumnya dalam satu bulan setiap agen perjalanan dapat menerima pemesanan hingga ratusan orang, saat ini jumlahnya hanya di kisaran puluhan.

"Saat ini yang masih banyak memesan paket perjalanan dengan cara konvensional di antaranya keluarga dan pasangan baru yang ingin bulan madu, tetapi kalau orang yang ingin pergi secara perorangan lebih banyak yang menggunakan cara online," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya juga mulai banyak memasarkan paket perjalanan melalui online. Selain paket, para agen perjalanan juga menawarkan yang sifatnya terpisah misalnya bisa hanya memesan hotel atau tiket perjalanan saja.

"Kami tidak dapat menghentikan pergeseran tren ini, jika ingin memenuhi keinginan pasar maka harus mengikuti tren tersebut," katanya.

Sementara itu, beberapa perjalanan ke luar Jateng dengan menggunakan pesawat yang masih banyak diminati di antaranya ke Bali, Hongkong, dan Singapura. Sedangkan untuk luar Jateng yang banyak diminati namun masih dapat ditempuh dengan perjalanan darat di antaranya ke Bandung dan Malang.

Meski demikian, sejak terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang berlangsung hingga saat ini, diakuinya permintaan perjalanan wisata ke luar negeri jauh berkurang.

"Khususnya perjalanan ke Eropa, bahkan untuk umroh juga sudah jauh berkurang. Oleh karena itu, kami berharap pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini segera berlalu sehingga permintaan perjalanan wisata ke luar negeri kembali meningkat," katanya.