Sekayu (ANTARA Sumsel) - Lahan gambut seluas sekitar 40 hektare di kawasan Desa Muara Merang Kecamatan Banyung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan terbakar dan sepertinya sengaja dibakar warga setempat untuk keperluan bertani.
Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba), Beni Hernedi, di Sekayu, Senin mengatakan bahwa hasil kunjunganya sehari sebelumnya, ternyata lahan gambut seluas sekitar 40 ha itu sengaja dibakar warga yang mengaku sebagai kelompok tani untuk dijadikan lahan pertanian khususnya persiapan menanam padi.
Dijelaskan Hernedi, lahan gambut yang terbakar itu berbatasan dengan kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik salah satu perusahaan yang sekarang kondisinya memang sudah kosong dan api masih menyala serta asap menyelimuti kawasan hutan tersebut.
Sementara menurut Suryanto, salah satu pegawai perusahaan HTI itu bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah oknum warga mengaku dari kelompok tani tersebut telah dimulai sejak beberapa hari lalu.
"Kami sudah beberapa kali melakukan upaya pemadaman lahan yang terbakar, karena dikuatirkan akan merambat ke areal perkebunan milik perusahaan," katanya.
Wakil Bupati Muba Beni Hernedi mengatakan ia bersama pejabat dinas instansi terkait melakukan pemantaun ke lokasi kebakaran, karena status tanggap darurat telah dikeluarkan mengenai kabut asap yang sudah cukup membahayakan.
"Selain itu, adanya kabar bahwa Presiden RI, Joko Widodo akan berkunjung ke Muba, maka suatu kewajiban bagi kami untuk terlebih dahulu melihat kondisi sebenarnya," katanya.
Menurut dia, untuk mencapai lokasi titik api dari Sekayu ibukota Kabupaten Muba melalui perjalanan darat dengan kendaraan mobil butuh waktu sekitar 12 jam, karena kondisi jalan rusak parah.
"Oleh karena itu, ketika melihat kondisi titik api yang sebenarnya maka saya berkesimpulan bahwa pelaku pembakaran lahan ini, wajib kita beri sanksi tegas," kata Beni Hernedi.
Ia berharap, menyikapi situasi di lapangan sangat diperlukan partisipasi semua pihak dalam mengatasi persoalan kabut asap, karena kondisi lahan gambut yang terbakar memang sulit untuk dipadamkan.
Sementara, sebelumnya Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi telah mengingatkan kepada camat dan kepala desa selama musim kemarau ini selalu siaga terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi di Kabupaten Muba sekarang ini sudah tanggap darurat, karena titik api sudah mencapai 186 titik pada tanggal 5 September lalu, dan yang terbanyak berada di wilayah Kabupaten Muba, katanya tanpa menyebutkan jumlah titik api di kabupaten itu sekarang ini.
Berita Terkait
Tanam sawit di lahan cagar alam, tiga pria ini ditetapkan jadi tersangka
Minggu, 21 April 2024 5:29 Wib
Bukit Asam manfaatkan bekas tambang jadi pusat persemaian dan wisata
Senin, 1 April 2024 13:25 Wib
KPK panggil tiga saksi terkait lahan Tol Trans Sumatra
Senin, 1 April 2024 13:17 Wib
Kemendikbud Ristek dukung penuh pelestarian sastra tutur lahan basah Sumsel
Selasa, 26 Maret 2024 20:52 Wib
Presiden sebut banjir Demak akibat cuaca hingga alih fungsi lahan
Jumat, 22 Maret 2024 13:57 Wib
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
Kodim 0403 optimalkan pemanfaatan 5.000 hektare lahan pertanian di OKU Timur
Rabu, 20 Maret 2024 12:58 Wib
Kebakaran berperan kurangi luasan lahan gambut Sumsel
Jumat, 15 Maret 2024 20:50 Wib