Dinas PU Pengairan tertibkan pengendalian air

id IRIGASI, WATERVANG

Dinas PU Pengairan tertibkan pengendalian air

Perbaikan dan pembangunan irigasi di sejumlah kabupaten di Sumsel (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Dinas PU Pengairan Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, akan menertibkan penggunaan air pada jaringan irigasi di wilayah Kecamatan Tugumulyo dan sekitarnya karena banyak petani mengeluhkan kekurangan air sawah.

Padahal pada saat musim kemarau sekarang ini air dari bendungan Watervang, Kota Lubuklinggau langsung dibuka agar sampai ke sawah petani yang paling jauh, kata Kepala Dinas PU Pengairan Musirawas melalui Sekretaris Joniwanto, Sabtu.

Ia mengatakan pada saat musim penghujan air dari bendungan ditahan dan kembali ke Sungai Kelinggi, namun setelah musim kemarau debit air sungai menurun dan air irigasi dibuka langsung kesaluran irigasi petani.

Sejak dua pekan terakhir petani yang areal sawahnya jauh dari saluran induk mengeluhkan kekurangan air dan diduga air irigasi itu dialirkan oknum ke kolam pengusaha dan pejabat daerah itu.

"Kami didesak petani agar pengendalian air itu sampai ke sawah mereka dan sudah memerintahkan petugas pengendali air (PPA) untuk mengecek kemana larinya sumber air tersebut," ujarnya.

Ada juga laporan bahwa ribuan hektare tanaman padi petani ssawah irigasi terancam gagal panen akibat kekeringan, hal itu sangat aneh karena meskipun debit air Sungai Kelingi turun tapi pasokan air tetap mencukupi.

Bendungan Watervang peninggalan kolonial Belanda di wilayah itu bisa mengairi areal sawah sekitar 9.000 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan.

Selain itu pemerintah Kabupaten Musirawas melalui Bupati H Ridwan Mukti sudah membangun bendungan baru yaitu Sungai Lakitan yang bisa mengairi sawah sekitar 12 ribu hektare dan sebagian besar sudah berfungsi dengan baik.

"Kedepan kita akan melibatkan anggota TNI untuk menertibkan penggunaan air sawah irigasi di wilayah itu, sehingga petani tidak dirugikan," ujarnya.

Kepala UPTD Irigasi Tugumulyo Peri Putra melalui petugas PPA Suharsa mengatakan ada puluhan petani dari Desa Sumberharta yang mendatangi mereka karena sawahnya kekeringan.

"Kami sudah melaporkan masalah itu ke Dinas Pengairan agar menyelesaikan keluhan masyarakat yang kekurangan air karena tanaman padi mereka sangat membutuhkan air," ujarnya.

Distribusi air ke petani di Kecamatan Sumberharta itu diduga dialihkan oknum ke kolam ikan air deras milik pengusaha dan pejabat, namun kebenarannya masih akan dicek kelapangan.

Salah seorang petani dari Desa Sumberharta Yanto (52) mengatakan sejak dua pekan ini sawahnya kekeringan, sedangkan sumber air irigasi masih mencukupi.

Setelah ditelusuri ke bagian hulu jaringan irigasi ternyata dibenrung dan dialihkan ke kolam-kolam air deras milik para pejabat di Desa Satan, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.

Padahal sebelumnya ada sejumlah petugas UPTD Irigasi Tugumulyo dan petugas dari Kodim Mura 0406 melakukan Inspeksi Mendadak ke sejumlah saluran irigasi tidak ada kendala.

"Semua sawah kami terisi air, tapi setelah petugas pulang, air kembali menghilang dan diketahui sudah dialihkan oknum ke kolam ikan tersebut," tandasnya.