Candi Bumiayu belum banyak dikenal wisatawan

id candi, candi bumiayu

Candi Bumiayu belum banyak dikenal wisatawan

Candi Bumi Ayu masih butuh perhatian pemerintah daerah supaya dilengkapi dengan infrastruktur pendukung agar memiliki daya tarik wisatawan (Foto: antarasumsel.com/ Banu/15)

Penukal Abab, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Situs Candi Bumiayu hingga saat ini keberadaannya belum banyak dikenal para wisatawan, karena masih membutuhkan penataan dengan baik agar memiliki daya tarik, kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Rusman Naryadin.

Oleh karena itu, keberadaan candi yang terletak di Desa Bumiayu Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) tersebut membutuhkan perhatian serius dari pihak Pemerintah Pali dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, kata Rusman Naryadin di Penukal Abab, Rabu.

Dikatakannya, kompleks candi Bumiayu memiliki sepuluh titik stupa atau susunan batu bata terpisah yang diduga berisi struktur bata sisa peninggalan bangunan kuno beragam arca dan altar terbuat dari jenis tanah liat.

Dari seluruh bangunan candi, hanya tersisa bangunan bagian bawahnya saja. Sementara struktur bangunan atas sudah hancur, karena struktur candi tidak seperti candi kebanyakan yang terbuat dari batu.

Candi Bumiayu ini memiliki keunikan karena terbuat dari tanah liat merah. Dari seluruh arca Candi Bumiayu yang ada kebanyakan telah mengalami kerusakan, hal ini disebabkan karena bahan pembuat arca terdiri atas tanah yang rapuh jika dimakan usia.

Hamparan patung arca yang ada masih banyak yang belum ditempatkan di atas meja pajangan, hanya sebagian saja telah terpajang. Sementara ratusan arca lainya masih tergeletak di lantai.

Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, bisa mengakibatkan kerusakan pada arca-arca tersebut, katanya.

Menurut dia, dari sepuluh titik stupa berbentuk susunan batu bata tersebut empat di antaranya berukuran cukup besar, yaitu berupa altar di candi satu, candi dua, candi tiga dan candi delapan.

Ia mengatakan, walaupun terbuat dari bahan tanah, bangunan candi terlihat kokoh seperti tumpukan batu bata serta ukiran didinding salah satu candi yang masih utuh.

Sementara, arca, ornamen dan kepingan bata tersimpan rapi di dalam gedung koleksi. Sedikitnya delapan arca dalam ukuran besar tersimpan di sana, salah satunya arca Kala.

Keberadaan candi di Desa Bumiayu dapat ditempuh dengan mengendarai mobil atau motor sepanjang 35 kilometer dari simpang Belimbing jalan lintas Sumatera, atau hanya perjalanan 35 menit bisa sampai menuju situs, namun belum juga banyak wisatawan berkunjung.

Selain harus gencar promosi, juga diperlukan penataan dan melengkapi pembangunan infrastruktur pendukung, supaya memiliki daya tarik bagi para wisatawan untuk datang berkunjung ke sana, kata Andi (59) warga setempat.

Ia menambahkan, di sekitar lokasi belum memiliki penginapan untuk tempat bermalam wisatawan, bahkan keamanan juga menjadi salah satu faktor pengunjung luar daerah merasa ragu mendatangi objek wisata ini.

"Tak hanya soal keamana di sekitar jalan masuk area situs nampak jelas persis di depan candi, tumpukan karet basah dan kering berhamparan di depan gedung koleksi candi. Hal ini menguranggi keindahan dan kenyamanan pengunjung," katanya.