Pengusaha wanita: perempuan jangan ''murahan''

id wanita, ibu, perempuan, hari ibu

Pengusaha wanita: perempuan jangan ''murahan''

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Seorang wanita pengusaha, Vivi Sumanti, mengingatkan kaumnya untuk lebih menghargai diri sendiri karena saat ini banyak wanita yang bersikap "murahan".

"Banyak wanita kurang menghargai diri sendiri, contohnya banyak remaja wanita yang hamil di luar nikah, maraknya pornografi dan PSK (pekerja seks komersial). Harga diri itu lebih mahal dari segala-galanya," ungkap ibu pengusaha batu bara itu  saat diwawancarai Antara dalam peringatan Hari Ibu, di Jakarta, Selasa.

Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 yang menetapkan tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional.

"Bagi saya, Hari Ibu  artinya kesetaraan gender. Jadi kemajuan Indonesia tidak lepas dari peran wanita. Adanya anggota KPK yang perempuan itu sebagai bukti bahwa wanita punya kemampuan ikut memajukan Indonesia," ujar Vivi yang juga merupakan aktivis salah satu organisasi Islam.

Presiden Jokowi melantik lima pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi termasuk Basaria Panjaitan yang juga merupakan Inspektur Jenderal (Irjen) yang bertugas di Mabes Polri.

Sementara itu seorang mahasiswi, Yesi Afrianti mengatakan tidak ada salahnya jika seorang wanita menjadi pimpinan KPK.

"Nggak ada salahnya perempuan menjadi anggota KPK selama menjadi sosok yang jujur dan bertanggung jawab, perempuan dan laki-laki sama," kata seorang mahasiswi, Yesi Afrianti.

Seorang mahasiswi lainnya Egi Winadya menjelaskan makna Hari Ibu adalah momen untuk mawas diri agar anak-anak terutama wanita lebih menyayangi ibu.

"Makna Hari Ibu buat aku bisa jadi momen untuk introspeksi diri sebagai anak agar lebih menjaga dan menyayangi ibu," jelas mahasiswi lain Egi Winadya.

Para wanita harus menjadi sosok seperti RA Kartini yang menjunjung tinggi harkat dan martabat," kata Yesi.

(A011/o001)