Legislator: rumah singgah Lahat akan dibuka

id rumah singgah, wakil ketua dprd, legislator, dprd sumsel, nopran marjani

Legislator: rumah singgah Lahat akan dibuka

Ilustrasi - Seorang relawan mengajak bermain anak yang terdampak bencana kabut asap di rumah singgah Asrama Haji yang disediakan arena bermain, Palemban. (Foto Antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Wakil Ketua DPRD Sumatera Selatan menyatakan rumah singgah untuk warga Kabupaten Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam akan dibuka dalam waktu dekat ini.

Rumah singgah ini berfungsi untuk masyarakat ketiga daerah tersebut bila ingin berobat di Palembang, kata Wakil Ketua DPRD Sumatera Selatan, Nopran Marjani di Palembang, Selasa.

Menurut dia, rumah singgah tersebut berada di dekat Rumah Sakit Mohammad Husien Palembang, tepatnya UPTD Dinas Kesehatan, eks kantor Bawaslu Sumsel.

Ia berharap, dengan posisi yang strategis, mampu melayani secara maksimal.

Ia menyatakan, rumah singgah itu dua lantai dengan 24 ruangan terdiri atas empat ruangan untuk dokter, perawat dan lainnya, 20 kamar untuk mereka yang akan menginap.

Fasilitas yang tersedia, perawat, dokter serta mobil ambulan. Dengan adanya perawat dan dokter, bagi pasien yang belum terlayani di rumah sakit bisa dirawat sementara oleh tenaga medis tersebut sekaligus menjaga kondisi para pasien rujukan plus keluarga mengantar ke Palembang, ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, kalau ada yang minta bantu pendaftaran, proses administrasi di rumah sakit, karena ada saja yang bingung, sebab tidak mengerti maka perawat di rumah singgah akan membantunya.

Ia menuturkan, bukan hanya untuk pasien, bagi keluarga pasien pun diperbolehkan menginap di rumah singgah itu.

"Saya merasa prihatin dengan keluarga pasien, terkadang saat menunggu keluarga yang sakit, mereka tidur sembarangan di lantai. Ada yang di lorong-lorong ada di kursi. Lalu jemuran juga diletakkan sembarangan, belum lagi soal mandi. Kalau ada rumah singgah mereka bisa di sini untuk istirahat," ujar wakil rakyat tersebut.

Sementara mengenai dananya menggunakan APBD Sumsel. 

Ia menargetkan paling tidak Februari mendatang itu dibuka, karena perawat, dokter harus diberi gaji untuk bekerja. Begitu pula untuk listrik, air semuanya dialokasikan dari APBD, mengingat ini gedung pemerintah.