Kampung Arab dipercantik sambut wisatawan Gerhana Matahari

id kampung arab, objek wisata, wisata palembang, gerhana matahari total, gerhana, matahari

Kampung Arab dipercantik sambut wisatawan Gerhana Matahari

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/Den)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kampung Al Munawar atau "Kampung Arab" Kelurahan 13 Ulu Palembang dipercantik menyambut wisatawan yang bakal memadati ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini untuk menikmati Gerhana Matahati Total (GMT) pada 9 Maret 2016.

Tokoh masyarakat Kampung Al Munawar Ahmad Alkaff di Palembang, Jumat, mengatakan, pemerintah provinsi sudah merencanakan perbaikan jalan, pembersihan kawasan, pengecatan pembuatan dermaga, pembuatan pintu gerbang dan toilet, serta mempelajari mekanisme penempatan petugas keamanan di lokasi.

"Dalam rapat sudah dibahas bahwa nanti ada perbaikan jalan oleh Dinas PU dan pembangunan sarana dan prasarana pendukung. Pada dasarnya warga sangat mendukung keinginan ini," kata Alkaff yang dijumpai seusai rapat bersama perwakilan Disbudpar, Dinas PU dan Balitbangnovda di salah satu rumah kuno cagar budaya Al Munawar.

Ia mengemukakan salah satu pekerjaan yang sedang dijalankan untuk memanfaatkan momen GMT, yakni pembuatan dermaga sederhana di bantaran sungai.

Dermaga itu terbuat dari kayu dengan ukuran sekitar 10x10 meter yang direncanakan akan dijadikan tempat wisatawan bersantai sambil menikmati keindahan Sungai Musi.

Dermaga yang berdekatan dengan Masjid Al Munawar ini telah menyelesaikan kontruksi lantai menggunakan kayu ulin atau kayu unglen yang tahan terhadap air.

"Rencananya akan ada semacam warung kecil di sana, wisatawan bisa duduk sambil minum kopi dan mencicipi makanan khas Arab, seperti nasi kebuli, nasi samin, dan kari kambing," kata dia.

Ia menambahkan, warga kampung sangat terbuka dengan rencana pemerintah ini karena sejak lama sudah terbiasa menerima kunjungan wisatawan, baik dari Asia, Timur Tengah maupun Eropa seperti Malaysia, Singapura, Yunani, Italia dan Abu Dhabi.

"Justru dengan adanya campur tangan pemerintah membuat jadi lebih teratur, jalan menjadi lebih bagus, kampung jadi bersih dan cantik. Intinya jangan mengubah kebiasaan adat istiadat yang sudah ada saja, sehingga turis yang datang diatur agar tetap berpakiaan sopan, tidak memakai rok atau celana pendek," kata dia.

GMT yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 setiap 350 tahun ini diperkirakan akan melewati sejumlah kota besar di Tanah Air yakni Muko-muko (Bengkulu), Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate.

Kota Palembang tidak mau menyia-yiakan kesempatan ini dengan merencanakan sejumlah kegiatan sekaligus untuk mempromosikan Asian Games ke-18 tahun 2018.

Salah satunya dengan memperbaiki tempat-tempat wisata di bantaran sungai mengingat? pemerintah akan menutup Jembatan Ampera untuk memaksimalkan momen ini.

Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata Sumsel Candra Amprayadi mengatakan, pembenahan total Kampung Arab ditargetkan rampung pada 2016, agar pada 2017 sudah bisa dikunjungi wisatawan dalam skala besar terkait dengan Asian Games.

"Malahan direncanakan ada rumah yang bisa menyediakan jasa `homestay` untuk menampung pengunjung yang ingin menginap untuk penelitian dan lainnya," kata Candra.

Kampung Arab hingga kini tetap terjaga kelestariannya meskipun sudah berusia sekitar 400 tahun lalu, yakni ketika pertama kali dibangun oleh Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar (keturunan Yaman yang menikah dengan putri Sultan, yakni Masayu Bariyah).

Kampung Arab ini sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya dengan di dalamnya terdapat delapan rumah kuno berusia ratusan tahun dengan berarsitektur rumah khas Palembang dan indis (bergaya Eropa).