Menguji konsep wisata GMT Palembang datangkan turis

id gerhana matahari total, gerhana matahari, kampung arab, kampung al munawar, wisata, pariwisata

Menguji konsep wisata GMT Palembang datangkan turis

Kondisi gerhana matahari total. (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

....Peristiwa fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan momentum yang langka sehingga menjadi peluang untuk dikemas sebagai paket wisata....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kota Palembang memanfaatkan momentum peristiwa langka Gerhana Matahari Total yang diprakirakan BMKG terjadi pada hari Rabu 9 Maret 2016 untuk mendatangkan turis atau wisatawan asing.

Peristiwa fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan momentum yang langka sehingga menjadi peluang untuk dikemas sebagai paket wisata.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan memanfaatkan momentum itu sebagai paket wisata untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan terutama wisatawan asing ke daerah ini.

Kota Palembang menjadi salah satu dari 11 kota di Indonesia yang diprakirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dilalui Gerhana Matahari Total.

Beberapa kota yang dilalui GMT yakni Palembang dengan durasi atau lamanya waktu berlangsungnya fenomena alam itu sekitar satu menit lima puluh dua detik (1:52 detik) yang diperkirakan mulai terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 06.20 WIB.

Kemudian Bangka (2:08 detik) pada pukul 06.20 WIB, Belitung (2:10 detik) pukul 06.20 WIB, Sampit (2:08 detik) pukul 06.23 WIB, Palangkaraya (2:29 detik) pukul 06.23 WIB.

Balikpapan (1:09 detik) pukul 07.25 WIB, Palu (2:04 detik) pukul 07.27 WITA, Poso (2:40 detik) pukul 07.28 WITA, Luwuk (2:50 detik) pukul 07.30 WITA, Ternate (2:39 detik) pukul 08.36 WIT, dan Halmahera (1:36 detik) pukul 08.37 WIT.

Untuk mempersiapkan acara melihat peristiwa langka GMT, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatera Selatan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai prakiraan cuaca dan pengukuran naiknya matahari.

Beberapa waktu lalu tim dari pusat sains dan teknologi atmosfer LAPAN melakukan pengukuran naiknya matahari di Jembatan Ampera Palembang.

Gerhana Matahari Total sebelumnya pernah terjadi pada 1988, namun fenomena alam yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 diprediksi terjadi kembali dalam kurun waktu 100 tahun mendatang.

"Momentum langka itulah diharapkan bisa dinikmati bersama-sama dan menjadi kenangan semua tamu yang mengikuti acara khusus tersebut," ujarnya.

Konsep wisata GMT yang dirancang di Kota Palembang diawali dengan kegiatan "Glowing Night Run", ritual komunitas supranatural, performance budaya pada Selasa 8 Maret 2016.

Kemudian puncak acara Rabu pagi (9/3) selain mengajak wisatawan asing menyaksikan fenomena alam yang langka itu, untuk menghibur para tamu pihaknya juga menyiapkan berbagai atraksi budaya khas Sumatera Selatan, pertunjukan barongsai sepanjang 30 meter dan pelepasan lampion.

Kemudian juga disiapkan berbagai kuliner tradisional yang dijajakan di atas Jembatan Ampera untuk dinikmati para tamu, kata Irene.

         Datangkan Warga 12 Negara

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam jumpa pers bersama gubernur dan bupati dari berbagai wilayah yang akan dilintasi GMT 2016 pada akhir Januari 2016 mengatakan Australia berhasil menarik 60 ribu wisatawan asing ketika terjadi gerhana matahari total di Queensland pada 2012.

Kesuksesan Australia memanfaatkan momentum langka itu menjadi bahan perbandingan (benchmarking) dan pemacu berbagai daerah di Indonesia yang dilalui GMT untuk menjual konsep paket wisatanya untuk menarik minat wisatawan asing berkunjung sebanyak-banyaknya.

Pada GMT 2016 ini Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat mengamati fenomena alam langka itu dari daratan, peristiwa tersebut mempunyai nilai promosi yang tinggi untuk mendongkrak pengembangan pariwisata di negara ini, kata menteri.

Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan Herlan Aspiudin menjelaskan bahwa konsep wisata GMT yang dipromosikan pihaknya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi setempat dalam beberapa bulan terakhir membuahkan hasil menggembirakan.

Sejumlah hotel berbintang di Kota Palembang sejak Februari 2016 telah menerima pesanan kamar dari warga asal 12 negara, dan diharapkan jumlahnya akan terus bertambah.

Ratusan warga dari 12 negara memastikan datang ke Palembang untuk menyaksikan fenomena alam langka "Gerhana Matahari Total" dari atas Jembatan Ampera pada 9 Maret 2016.

Berdasarkan data dari sejumlah hotel, ratusan orang asing dari 12 negara seperti Singapura, Malaysia. Prancis, Inggris, Jerman, Belgia, Belanda, dan Amerika Serikat bersama warga Palembang dan daerah lainnya akan menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT).

Untuk menyambut tamu asing itu, hotel-hotel yang ada di Bumi Sriwijaya ini telah melakukan berbagai persiapan sesuai dengan permintaan.

Persiapan yang dilakukan seperti berbagai menu makanan sesuai dengan selera dari tamu masing-masing negara, serta menyiapkan kebutuhan lain yang dapat mendukung aktivitas mereka selama di kota ini seperti kendaraan operasional.

Kendaraan operasional disiapkan beberapa jenis mulai dari sedan, minibus, bus ukuran sedang dan besar untuk digunakan ke tempat acara menyaksikan GMT serta mengunjungi objek wisata dan belanja cendera mata khas Palembang, katanya.

Dia menjelaskan, pengurus dan anggota PHRI Sumatera Selatan berupaya membantu mempromosikan acara menyaksikan fenomena alam langka "Gerhana Matahari Total" dari atas Jembatan Ampera Palembang yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi setempat.

"Fenomena alam yang langka tersebut hanya bisa disaksikan di sejumlah provinsi di Indonesia termasuk Sumatera Selata. Kondisi ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menarik wisatawan nusantara dan mancanegara sebanyak-banyaknya berkunjung ke daerah ini," ujarnya.

Untuk mempromosikan acara yang cukup unik dan langka itu, pihaknya memanfaatkan jaringan PHRI dan mitra bisnis yang ada di dalam dan luar negeri.

Dengan gencarnya promosi acara menyaksikan fenomena alam GMT itu, sekarang mulai dirasakan hasilnya cukup banyak wisatawan asing tertarik datang ke daerah ini dan melakukan pemesanan kamar hotel.

Kehadiran wisatawan asing yang terpesona dengan konsep wisata GMT di Palembang itu diharapkan menjadi pemicu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia khususnya provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini.

Wisatawan asing yang berkunjung ke Palembang diharapkan memperoleh kesan yang indah dan menyenangkan sehingga bisa berkunjung kembali ke kota yang dikenal dengan makanan pempek itu dan ke 16 kabupaten/kota Sumsel lainnya yang memiliki keindahan alam, kuliner yang lezat, aneka ragam seni budaya, dan berbagai objek wisata sejarah, budaya, dan wisata alam yang menarik.