Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari Amerika Serikat di sektor ekonomi kreatif, ruang pendingin (cold storage) dan pelayanan jasa kesehatan.
Minat investasi yang masuk dari ketiga sektor tersebut tercatat mencapai 20 juta (atau setara dengan Rp278 miliar, kurs Rp13.900).
"Untuk sektor ekonomi kreatif mereka menyatakan minatnya untuk membangun studio animasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan memiliki mitra lokal di Batam, Bandung dan Jogja," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang dierima di Jakarta, Senin.
Menurut Franky, tiga lokasi yang disebutkan oleh perusahaan memang selama ini dikenal memiliki banyak talenta dan memfokuskan diri untuk menjadi animator.
"Perusahaan juga menyambut positif upaya pemerintah Indonesia membuka masuknya investasi dari ekonomi kreatif hingga 100 persen," katanya.
Selain ekonomi kreatif, dua sektor lainnya yang juga diminati oleh investor Amerika Serikat adalah "cold storage" dengan nilai investasi 15 juta dolar AS dan dari sektor pelayanan kesehatan dengan nilai investasi 5 juta dolar AS.
"Untuk 'cold storage', tahap pertama yang akan dibangun adalah di Sumbawa. Pabrik pengolahan ini nantinya akan mengolah hasil laut sebelum dipasarkan secara ritel di AS. Setelah Sumbawa mereka akan membangun di Alor, Seram dan dan Sorong," jelasnya.
Sementara untuk jasa pelayanan kesehatan, perusahaan AS tersebut akan membuka jasa kesehatan khususnya pelayanan penurunan berat badan.
Lokasi yang menjadi alternatif untuk lokasi adalah Lombok (NTB) dan Bintan (Kepulauan Riau).
Menurut Franky, selama ini perusahaan banyak bergerak di bumbu organik dan sedang menjajaki perluasan di bidang pelayanan jasa kesehatan.
Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti, yang menerima minat investasi tersebut, mengemukakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan investor-investor terkait.
"Untuk sektor ekonomi kreatif, kami telah bertemu dengan perusahaan bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk membicarakan tahapan-tahapan investasi yang dilakukan," lanjutnya.
Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai 893 juta dolar AS terdiri atas 261 proyek yang didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.
Dari sisi komitmen, sepanjang 2015 tercatat 4,8 miliar dolar AD komitmen investasi yang masuk dengan 76 proyek.
"IIPC New York bersama perwakilan RI dan tim Marketing Officer AS akan terus mengawal minat-minat investasi dari AS ini untuk segera direalisasikan," pungkas Elsa.
Berita Terkait
Pj Gubernur Sumsel apresiasi kolaborasi Muba datangkan investor
Rabu, 27 Maret 2024 20:36 Wib
BNI Sekuritas sarankan sisihkan dana THR untuk investasi di saham
Senin, 25 Maret 2024 16:32 Wib
PT Semen Baturaja paparkan peluang bisnis di Forum Investor BEI Sumsel
Rabu, 6 Maret 2024 16:24 Wib
Rupiah meningkat di tengah investor mencermati pemilu 2024
Selasa, 13 Februari 2024 9:34 Wib
Rupiah menguat seiring investor tunggu data cadangan devisa Indonesia
Senin, 8 Januari 2024 10:12 Wib
Nilai investasi 2023 di Kabupaten OKU Timur tembus Rp640 miliar
Selasa, 2 Januari 2024 19:57 Wib
Menteri KKP buka opsi bagi investor untuk substitusi pakan impor
Senin, 18 Desember 2023 18:03 Wib
Rupiah menguat seiring investor tunggu kebijakan suku bunga AS
Rabu, 13 Desember 2023 10:14 Wib