Baturaja (ANTARASumsel) - Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, terus mendalami kasus 41 orang korban warga Desa Kepayang yang diduga mengalami keracunan setelah makan bakso bakar pada Sabtu (26/3).
Peristiwa keracunan yang diduga akibat makan bakso bakar menyebabkan 41 orang korban terpaksa dirawat di rumah sakit umum daerah setempat sekarang sedang dilakukan investigasi asal muasal bakso dijual tersangka ND (38), kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP Dover C di Baturaja, Senin.
Namun demikian, kata Kapolres, sampai saat ini pihaknya belum bisa menetapkan tersangka baru sebelum keluar hasil uji laboratorium.
"Kita akan bekerja secara profesional untu mengurut siapa saja yang terkait dalam kasus bakso bakar yang dijual oleh ND ini. Bahan bakunya apa saja, dibeli dimana dan dengan siapa. Ini yang akan kita selidiki," jelasnya.
Dia mengharapkan hasil uji laboratorium secepatnya keluar, sehingga bisa segera menuntaskan kasus ini dan tersangka lainnya tidak keburu kabur.
Sementara tersangka ND mengaku, tidak pernah menyangka jika bakso bakar yang dijualnya menjadi petaka bagi 41 korban yang terdiri atas anak-anak dan orang dewasa tersebut.
Dimana mereka usai menyantap makanan ringan seharga Rp1.000 pertusuk itu, para korban langsung menderita mual dan muntah-muntah hingga dilarikan ke rumah sakit.
Menurut ND, bakso bakar itu diambilnya dari Anton (pembuat bakso-red) warga Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang seharga Rp500 pertusuk dan dijual Rp1.000 pertusuk.
"Saya hanya menjajakan saja. Pekerjaan ini baru saya lakoni sekitar satu bulan lebih setelah alih profesi dari berjualan es," katanya.
Selama ini tidak ada korban keracunan, dan baru kali ini terjadi ada yang keracunan.
"Saya tidak menyangka akhirnya bisa seperti ini. Arah lokasi saya berjualan memang ke wilayah Kecamatan Peninjauan termasuk Desa Kepayang yang jadi perlintasan saya," ungkapnya.
Sementara Anton disebut sebut ND, mengaku bahan dijajakannya sendiri dan sama dengan yang dijual ND. Bakso tersebut terbuat dari daging ayam yang bahan bakunya dibeli di Pasar Atas Baturaja.
Pantauan di tiga rumah sakit di Baturaja, saat ini tinggal 11 korban yang masih dirawat.
Kondisi para korban semua sudah membaik, kata Joni, salah satu keluarga korban.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel gandeng Unsri untuk tingkatkan pemahaman hukum masyarakat
Senin, 25 Maret 2024 23:05 Wib
Propam Polda Sumsel proses hukum oknum anggota tembak "debt collector"
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Kejari OKU Sumsel bentuk 10 rumah restorative justice, tempat musyawarah dan perdamaian
Rabu, 20 Maret 2024 12:59 Wib
Pangdam II/Swj: Prajurit terlibat judi daring diproses hukum
Rabu, 6 Maret 2024 7:03 Wib
Kemenkumham Sumsel kawal UPT capai target kinerja triwulan I
Jumat, 1 Maret 2024 13:49 Wib
Kuasa hukum minta hakim bebaskan Dadan dari semua dakwaan dan tuntutan
Kamis, 29 Februari 2024 16:17 Wib
Aiman Witjaksono hadirkan saksi ahli hukum pidana dan pers
Kamis, 22 Februari 2024 13:19 Wib
TPN Ganjar-Mahfud resmi bentuk tim hukum usut kecurangan Pemilu 2024
Senin, 19 Februari 2024 15:55 Wib