Ternyata Jokowi tahu nama calon menteri beredar di masyarakat

id Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, presiden jokowi, joko widodo, perombakan kabinet, reshuffle kabinet

Ternyata Jokowi tahu nama calon menteri beredar di masyarakat

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

....Beliau setiap waktu dan saat, apa yang terjadi di publik, beliau tahu....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan Presiden Joko Widodo tahu nama-nama calon menteri hasil perombakan kabinet yang beredar di masyarakat.

"Beliau setiap waktu dan saat, apa yang terjadi di publik, beliau tahu," kata Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Namun Pramono mengatakan bahwa reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Presiden Jokowi.

"Presiden bisa meminta masukan kepada siapa pun tetapi kewenangan melakukan reshuffle sepenuhnya ada pada Presiden dan timing yang tepat atau kapan waktunya itu Presiden yang tahu," kata Pramono Anung.

Menurut dia, walaupun Presiden berdiskusi dengan orang di sekelilingnya tetapi kewenangan reshuffle, sepenuhnya ada di Presiden.

"Intinya Presiden ingin mendengarkan dari berbagai masukan tetapi kapan waktunya dan siapa itu kewenangan sepenuhnya di Presiden," tegasnya.

Mengenai laporan kinerja kabinet dari Setkab kepada Presiden, Pramono mengatakan Presiden secara rutin mendapat masukan dari Seskab karena memang itulah tugas Seskab.

"Melakukan manajerial pemerintahan bukan hanya kalau mau reshuffle tapi setiap waktu, kami selalu melaporkan kepada Presiden," katanya.

Menanggapi pernyataan soal matahari kembar dalam pemerintahan, Pramono mengatakan di mana-mana hanya ada satu matahari dan bulan.

"Jadi tidak ada matahari kembar. Matahari itu satu, bulan satu," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta agar semua menteri anggota Kabinet Kerja untuk fokus bekerja.

Hal itu disampaikan Presiden menjawab pertanyaan wartawan tentang isu reshuffle yang kembali menghangat.

"Semuanya fokus kerja dulu, tidak usah ada yang dorong-dorong, tidak usah. Tidak ada yang dikte-dikte, apalagi tidak usah ada intervensi," ucap Presiden di Gelora Bung Karno, Minggu malam (3/4)