Indonesia komitmen jadi negara maritim yang kuat

id maritim, negara maritim, komitmen indonesia, kkp, kementerian kelautan, tol laut , lautan, samudera

Indonesia komitmen jadi negara maritim yang kuat

Ilustrasi - Tim ITS Maritime Challenge saat menguji coba Kapal Merdeka III "Rojo Segoro" di Makoarmatim, Surabaya bulan Januari lalu. (FOTO ANTARA)

Hong Kong (ANTARA Sumsel) - Indonesia berkomitmen menjadi negara maritim yang kuat guna mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD), kata Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Maritim RI Arif Havas Oegroseno.

"Tanpa menjadi menjadi negara maritim yang kuat, mustahil kita dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai PMD," katanya pada simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Asia-Osenia bertajuk Ketahanan Dan Pemberdayaan Kemaritiman Indonesia: Menuju Poros Kekuatan Maritim Dunia di Hong Kong, Sabtu.

Arif Havas menuturkan sebagai negara yang secara geopolitik dan geostrategi menguasai wilayah perairan seluas sekitar enam juta kilometer persegi, Indonesia komitmen untuk menjadi negara maritim yang kuat guna mewujudkan PMD yang dicita-citakan.

Dijelaskannya, Indonesia adalah negara kepulauan tetapi belum mejadi negara maritim yang kuat.

"Negara maritim lebih kepada pemanfaatan jalur laut, bukan kepada isi laut. Singapura, contohnya. Dia tidak memiliki laut, tidak memiliki sumber daya kelautan. Tetapi Singapura menjadi salah satu dari 12 negara maritim terbesar di dunia, antara lain karena pelabuhan yang dimiliki, infrastruktur maritim yang dimilikinya," kata Arif Havas.  
Terkait itu, tambah mantan Duta Besar RI di Brussel tersebut, ada beberapa strategi yang harus dirumuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, yakni penguatan budaya dan identitas bangsa sebagai negara maritim,  pembangunan ekonomi maritim, perumusan tata kelola kelautan, pengaturan tata ruang kelautan, lingkungan kelautan, pendidikan kelautan, iptek maritim dan pertahanan maritim.

"Seluruhnya tengah dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Semisal, perumusan tata ruang kelautan yang ditargetkan selesai pada Juni mendatang," ungkap Arif Havas.

Jika seluruh strategi itu dapat dijalankan secara solid maka Indonesia dapat menjadi negara maritim yang kuat, dan visi sebagai PMD akan terwujud, katanya menekankan.

Terkait pendidikan maritim untuk mencetak sumber daya manusia handal untuk mendukung Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, Arif Havas mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan.

"Sudah kami data ada sekitar 600 Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) bidang kelautan yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut masih sangat kurang, dan sarana prasarana pendidikan yang dimiliiki juga sudah kuno," ungkapnya.

Karenanya, lanjut Arif Havas, pihaknya akan menggandeng pihak swasta untuk mengembangkan SMK kelautan.