Aktivis lingkungan minta hentikan pencemaran Sungai Musi

id aktivis lingkungan, wanaha lingkungan hidup, wahli, sungai musi, pencemaraan sungai musi

Aktivis lingkungan minta hentikan pencemaran Sungai Musi

Sejumlah perahu tradisional bersandar dipinggir Sungai Musi dengan latar belakang Jembatan Ampera Palembang, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan meminta semua pihak dan lapisan masyarakat yang melakukan aktivitas berpotensi menimbulkan pencemaran air Sungai Musi untuk menghentikan perbuatan itu.

"Air Sungai Musi yang bersumber dari berbagai anak sungai di wilayah Sumsel terus mengalami pencemaran baik dari limbah rumah tangga, industri dan tambang yang ada di sepanjang daerah aliran sungai itu, jika tidak dihentikan pencemaran akan semakin parah dan airnya tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagai sumber penghidupan," kata aktivis Walhi Sumsel Syarifudin Kobra, di Palembang, Senin.

Menurut dia, untuk menjaga air Sungai Musi tetap dalam kondisi baik dan layak dikonsumsi, Walhi gencar melakukan kampanye "Stop Cemari Musi".

Kegiatan tersebut gencar dilakukan dalam berbagai kesempatan untuk mendorong masyarakat melakukan upaya penyelamatan Sungai Musi dari pencemaran bisa dimulai dari lingkungan rumah tangga, tempat kerja, sekolah dan tempat aktivitas masyarakat lainnya.

"Masyarakat dapat berpartisipasi dengan tidak lagi membuang sampah rumah tangga, limbah cair, dan benda apapun yang dapat mengakibatkan air Sungai Musi tercemar," ujarnya.

Dia menjelaskan, upaya penyelamatan lingkungan dan pencemaran sungai harus terus digalakkan dan jangan sampai menunggu lingkungan rusak dan air Sungai Musi tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan hidup dan aktivitas sehari-hari.

Kondisi sungai sekarang ini berdasarkan penelitian aktivis lingkungan, terus mengalami pencemaran meskipun kadarnya masih dalam ambang batas dan wajar.

Kondisi pencemaran tersebut tidak boleh dibiarkan terus-menerus terjadi, jika tidak ada upaya menghentikannya dikhawatirkan bisa berakibat fatal dan air Sungai Musi tidak layak lagi untuk dikonsumsi, kata Syarifudin.