Harga elpiji tiga kilogram di Musirawas Utara Rp25 ribu

id gas elpiiji, elipiji, kabupaten musirawas

Harga elpiji tiga kilogram di Musirawas Utara Rp25 ribu

Sejumlah warga kertapati mengantri pembelian gas elpiji 3Kg disalah satu agen penjualan gas elpiji yang ada di jl Ahmad Yani, Palembang, Selasa (2/06). (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/Den)

Musirawas Utara (ANTARA Sumsel) - Harga eceran elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan saat ini tembus Rp25 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu per tabung, sedangkan stok menipis.

Kepala Dinas Perindutsrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Musirawas Utara Purnamawati Siregar kepada wartawan, Kamis mengatakan naiknya harga gas tiga kologram itu antara lain akibat stok berkurang dari sebelumnya.

Ia mengimbau para agen dan pengecer untuk tidak menaikkan harga gas terlalu tinggi termasuk bahan pokok lainnya, karena ekonomi masyarakat daerah itu rata-rata di bawah standar terkait harga komoditas kelapa sawit dan karet kembali turun.

Berdasarkan pemantauan tim dari lapangan menyebutkan masyarakat Musirawas Utara saat ini sebagian besar sudah menggunakan gas tiga kilogram (melon), sehingga bila pasokannya berkurang akan berdampak pada harga jual pedagang pengecer.

"Kami mengharapkan agen elpiji di Kota Lubuklinggau bisa memasok gas melon ke Musirawas Utara sesuai kebutuhan seperti sebelumnya, sehingga masyarakat menengah kebawah bisa terjangkau," katanya.

Dengan pasokan terbatas sekarang ini, otomatis berpengaruh pada harga jual pedagang. Harga jual pada tingkat pedagang pengecer dari Rp18 ribu naik menjadi antara Rp22.500-Rp23 ribu per tabung.

Para pedagang menjual kepada konsumen mencapai Rp25 ribu per tabung. Dengan harga tersebut masyarakat mengeluh, apa lagi stok gas itu sulit dicari di warung-warung sejak sepekan terakhir.

"Kami mengharapkan para agen dan pedagang jangan menimbun gas tersebut karena masyarakat saat ini sangat membutuhkan, bila ada yang menimbun akan diproses secara hukum," tandasnya.

Sedangkan harga gas ukuran 12 kilogram dijual pedagang Rp200 ribu per tabung, naik dari sebelumnya Rp180 ribu per tabung. Namun yang menggunakan gas ukuran besar itu hanya kalangan pedagang makanan dan restoran.

Setelah tim ke lapangan para pedagang dan agen berangsur menurunkan harga gas tersebut, namun tidak juga terlalu signifikan dan masyarakat masih berkeberatan. Karenanya pedagang diimbau agar tak menaikkan harga gas terlalu tinggi dan perbanyak stok.

Salah seorang warga Rupit Neneng (29) mengaku harga gas yang dijual pedagang saat ini sangat memberatkan masyarakat menengah ke bawah, karena dirasakan terlalu tinggi.

"Kalau harga Rp18 ribu sebelumnya agak mendingan meskipun harga karet dan kelapa sawit kembali anjlok, tapi dengan harga antara Rp23 ribu-Rp25 ribu terpaksa mencari alternatif lain untuk memasak," ujarnya.