"Rejung Pesirah" kenalkan kembali musik etnik Sumsel

Palembang (ANTARA Sumsel) - Rejung Pesirah, grup musik yang dibentuk seniman muda yang tergabung dalam Dewan Kesenian Palembang, Sumatera Selatan mencoba memperkenalkan kembali musik etnik kepada para generasi muda agar mengenal warisan budaya dan memajukan pariwisata.

"Melalui kemasan dan aransemen lebih modern dan enak didengar, musik etnik kini mulai diterima dan diminati oleh kawula muda di Sumsel," kata ketua Dewan Kesenian Palembang, Vebri Al Lintani di Palembang, Senin.

Menurut Vebri, berawal dari kegelisahan akan regenerasi dan kelestarian musik etnik di Sumatera Selatan, maka pada 2007 terbentuklah sebuah group musik bernama Rejung Pesirah yang dimotori oleh sekelompok seniman muda Dewan Kesenian Palembang.

Dengan perpaduan alunan distorasi gitar tunggal khas Batang Hari Sembilan serta alat musik lainnya, Rejung Pesirah menambah khasanah musik etnik Sumatera Selatan yang terbalut dalam sajak dan pantun berbahasa daerah Besemah dan Empat Lawang.

Ia menjelaskan, fleksibilitas musik ini dikemas secara apik dan lebih modern tanpa melanggar pakem yang ada dimainkan dalam ketukan tiga perempat bar sebagai nada dasar, serta lantunan sajak kebanyakan berpesan moral musik etnik inipun kian unik dan semakin enak didengar dan mudah diterima masyarakat khususnya para generasi muda.

"Kita menampilkan keunikan irama-irama Sumsel tadi terutama irama Batang Hari Sembilan yang tidak ada di daerah lain menjadi pakem dasar dan digarap musik dengan gurindam sebagai sajak," kata Vebri Al Lintani menambahkan.

Ia berharap, di tangan generasi muda inilah musik etnik Sumatera Selatan akan lebih kaya harmonisasi menjadi lebih indah dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

Dengan begitu, diharapkan musik etnik ini dapat lebih diterima anak muda guna terus melestarikan warisan budaya yang kini tengah mulai dikesampingkan, katanya.