Bi: UMKM harus didorong profesional

id UMKM,Divisi Advisory dan Pengembangan, Ekonomi Harry Widodo, Bank Indonesia Wilayah VII,pengusaha, penjual, usaha kecil

Bi: UMKM harus didorong profesional

Pelaku UKM menunjukkan salah satu produk sulaman angkinan khas Palembang. (ANTARA FOTO/ Feny Selly/15/Den)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Usaha Mikro Kecil dan Menengah harus didorong profesional untuk memenangkan persaingan usaha di era pasar bebas saat ini, kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Harry Widodo Bank Indonesia Wilayah VII Sumatera Selatan.

"Persoalan UMKM cukup banyak, salah satunya yang cukup menganjal mengapa sulit maju yakni kurang profesional, seperti tidak memiliki laporan keuangan, tidak dikelola dengan baik, dan masih bercampuradukkan antara uang usaha dan uang keluarga," kata Harry di Palembang, Senin.

Untuk itu, UMKM sangat membutuhkan pendampingan dari berbagai kalangan untuk menjalankan bisnis yang profesional.

Pendampingan yang dilakukan seperti yang telah dijalankan Bank Indonesia yakni memberikan asistensi khusus ke pelaku UMKM bidang pangan terkait dengan menjaga ketahanan pangan.

BI Sumsel mengembangkan kluster cabai dan kluster bawang merah di sejumlah kabupaten/kota untuk menjaga kemandirian suatu daerah terhadap bahan pangan.

"Jika suatu daerah bisa mandiri maka tidak perlu menunggu pasokan barang dari daerah lain. Dengan begitu inflasi dapat terjaga," kata dia.

Selain membantu secara langsung, BI juga memberikan pelatihan ke UMKM mengenai cara membuat laporan keuangan terkait dengan akses ke perbankan.

"UMKM harus terus didorong pertumbuhannya karena sektor yang dipandang kecil ini justru tidak rentan krisis. Hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa Indonesia masih bisa tahan dengan goncangan perekonomian global," kata dia.

Saat ini UMUM menyumbang 50 persen dari PDB, dan 16 persen pada ekspor nonmigas.

Bank Indonesia tetap berperan dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah meski tidak lagi diperkenankan memberikan bantuan keuangan atau Kredit Likuiditas Bank Indonesia.

Peranan Bank Indonesia (BI) dalam pengembangan UMKM berubah menjadi bersifat tidak langsung yakni melalui pemberian bantuan teknis seperti pelatihan, penyediaan informasi, fasilitasi, promosi, pengembangan riset, survei, dan inovasi.

Meski, mengalami perubahan paradigma, bukan berarti kebijakan dan strategi untuk mendukung UMKM menjadi berkurang bagi lembaga Bank Sentral Republik Indonesia itu.

"Dukungan BI lebih kepada peningkatkan upaya-upaya akses UMKM kepada perbankan melalui mekanisme hubungan bisnis yang saling menguntungkan," ujarnya.

Upaya-upaya ini diharapkan dapat membangun sinergi, sehingga mampu menjembatani "gap" antara aspek kehati-hatian yang diterapkan dalam operasi perbankan terhadap UMKM.