Yangcik hidupi keluarga hasil jualan pempek keliling

id pempek, pedagang pempek

Yangcik hidupi keluarga hasil jualan pempek keliling

Penjual pempek (Foto Antarasumsel.com/16/Feny Selly/Aw/Parni)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Yangcik adalah salah satu pedagang pempek keliling di sekitaran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang mengaku selama ini sangat bergantung pada pekejaannya, karena harus menghidupi istri dan ketujuh anaknya.

"Perjuangan yang tiada batas dan tidak mengenal kata menyerah selalu ada, walaupun terkadang harus kehujanan, kepanasan ataupun sakit, itu tidak akan menghambat semangat saya untuk menghidupi keluarga,” kata Yangcik (60) saat ditemui di sela-sela kesibukannya melayani calon pembeli di kawasan BKB Palembang, Selasa.
    
Menurut Yangcik, di sisa usia yang sudah memasuki 60 tahun, tentu tenaganya mulai berkurang dan tidak sekuat dulu waktu pertama kali jualan.

"Memang saya akhir-akhir ini sering mengalami sakit kaki sampai susah berjalan, tapi bukan tanpa alasan harus tetap berjualan, karena tidak mau melihat anak-anak saya seperti saya” katanya.
    
Terlebih lagi, tempat tinggal yang cukup jauh dari kawasan BKB, memerlukan tenaga ekstra untuk menuju tempatnya biasa berjualan.
    
"Memang cukup jauh jika hendak berjalan dan lebih baik naik angkot ataupun becak, namun mau bagaimana lagi itu semua saya lakukan demi menghemat biaya, jika ingin menuruti kehendak, kaki saya sudah tidak kuat lagi untuk berjalan jauh” kata Yangcik.
    
Ia mengatakan, pempek yang di jualnya bukanlah  buatan sendiri, tetapi mengambil dari agen di kawasan Kelurahan 10 Ulu Palembang.
    
"Saya mengambil pempek dari agen dipatok harga Rp1.000, kemudian saya menjualnya Rp1.500 per buah, lumayan dapat untung sedikit," katanya
    
Ia mengaku, sudah berjualan selama lebih dari 15 tahun dengan pendapatannya sehari hanya berkisar Rp40 ribu sampai Rp50 ribu saja.
    
"Dulu awal-awal saya berjualan, pendapatan bisa mencapai Rp80 ribu sampai Rp100 ribu perhari dan saya berjualan dari jam 08.00 Wib hingga jam 19.00 Wib, namun karena sepi  hanya berjualan sampai jam 15.00 Wib,” kata Yangcik
    
Ia berharap, supaya pihak pemerintah setempat lebih memperhatikan para pedagang kecil minimal disediakan tempat khusus bagi para pedagang aneka kuliner khas Palembang.