Inspirator muda dari Bumi Sriwijaya

id film, film pendek

Inspirator muda dari Bumi Sriwijaya

Kelompok pemuda pembuat film pendek asal Bumi Sriwijaya (Foto antarasumsel.com/Sally Rusidina/Parni)

....Jangan ragu untuk berkarya yang berkualitas, karena dengan kualitasnya suatu karya, materi akan menghampiri sendiri....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Jiwa muda merupakan jiwa yang penuh semangat, dimana mereka masih dalam transisi dari masa kanak-kanak menuju pendewasaan.
    
Namun seringkali masa muda disalahgunakan. Pemuda masih membutuhkan arahan dalam proses untuk masa depannya, kata Muhammad Tohir, mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Negeri Raden Fatah ini di Palembang, Selasa.
    
Salah satu wadah para generasi muda adalah "Threelens" yakni kelompok pemuda yang mengabdikan diri berkarya dalam bidang perfilman.
    
"Threelens dibentuk sejak 2013. Saat itu personelnya hanya bertiga yakni Alif (21), Hussin (20) dan Rahman (21) dan saya sendiri baru bergabung,” kata Muhammad Tohir.
   
Ia mengaku, baru bergabung sejak pembuatan film pertama, dan kebetulan dipercaya jadi pemeran utama.
    
Ia menjelaskan, pada pembuatan film pertama, mereka hanya menggunakan alat seadanya yakni hanya memiliki dua kamera dan satu komputer jinjing untuk proses editing.

Film pertama ini pun dibuat untuk mengikuti lomba diadakan pihak  Dinas Pariwisata dan berhasil mendapatkan juara ketiga.
    
"Selain itu, kami juga memberanikan diri untuk berpartisipasi di lomba lainnya. Tak tanggung-tanggung banyak prestasi yang kami peroleh," katanya.
    
Kelompok pemuda ini menang di Sumsel Art Festival, selanjutnya pada Festival Film Lampung mendapat juara favorit, kata Tohir.
    
Tak hanya itu, kelompok ini mencoba juga menjalin kerja sama dengan beberapa instansi untuk membuat sebuah film pendek.
    
Threelens juga bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  berhasil membuat dua film yang berjudul "Venice of The East" dan "Beauty of South Sumatera".
    
Threelens kini sibuk membuat film di Kampung Almunawar, karena kampung yang dihuni warga keturunan Arab tersebut ingin dijadikan tempat wisata oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
    
"Jangan ragu untuk berkarya yang berkualitas, karena dengan kualitasnya suatu karya, materi akan menghampiri sendiri,” kata Tohir.