Investor Bantul DIY bangun pabrik CPO di Palembang

id cpo, pabrik cpo

Investor Bantul DIY bangun pabrik CPO di Palembang

Pabrik CPO Sawit (FOTO ANTARA/Parni)

Yogyakarta (ANTARA Sumsel) - Pengusaha asal Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Teddy Karim segera membangun pabrik mini untuk pengolahan buah kelapa sawit di Palembang, Sumatera Selatan.

"Kami akan membangun pabrik mini pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 100 ton per hari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Nilai investasinya sekitar Rp23 miliar," kata dia, di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, pabrik mini itu nantinya akan mengolah BTS kelapa sawit dan menghasilkan minyak sawit atau crude palm oil (CPO), dengan perbandingan lima banding satu.

"Artinya, dari 5kg TBS akan menghasilkan 1kg CPO siap jual. Jadi dengan kapasitas produksi 100 ton per hari TBS kelapa sawit, akan menghasilkan 20 ton per hari CPO kelapa sawit," ujarnya.

Menurut dia, alokasi dana investasi Rp23 miliar akan diperoleh dari beberapa pembiayaan.

Pertama, dari perbankan sebesar Rp13,8 miliar atau 60 persen dari total kebutuhan.  Kedua, pembiayaan dari investor sebesar Rp5 miliar, dan sisanya dari konsorsium keluarga sebesar Rp4,2 miliar.

Dia mengatakan untuk lahan pabrik sudah disiapkan 2 hektare dan targetnya tahun 2017 sudah ada pabriknya dengan nama PT. Musi Agro Makmur.

"Kami sudah punya kelompok tani, sehingga pabrik bisa langsung beroperasi. Jadi sekarang kami terus berupaya untuk merangkul kelompok-kelompok tani itu agar memenuhi target pasokan bahan baku per harinya sebanyak 100 ton TBS kelapa sawit per hari," ungkap dia.

Ia menambahkan, pengembalian modal atau break event point (BEP) akan terwujud dalam kurun waktu empat tahun.

Syaratnya, kata dia, kapasitas produksi harus terpenuhi sebanyak 100 ton per hari TBS kepala sawit, untuk menghasilkan sebanyak 20 ton CPO per hari, dengan 20 jam kerja per hari.

"Pekerja diperkirakan hanya sebanyak 25 orang untuk mengoperasikan pabrik. Saat ini, pemasarannya hanya di Palembang, dan saat ini, areal lahan kelompok tani yang sudah terkumpul sebanyak 300 hektare.