Polisi kirim ekstasi berlabel R ke BPOM

id ekstasi, polisi, bpom, pemeriksaan ekstasi jenis baru, hasil pemeriksaan narkoba jenis baru, narkotika

Polisi kirim ekstasi berlabel R ke BPOM

Petugas merapikan sejumlah barang bukti narkoba jenis sabu dan ekstasi saat gelar perkara penangkapan pengedar narkoba di Halaman Polresta Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (4/8). (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/16/den)

....Pil ekstasi warna biru ini dikatakannya terbilang baru beredar di wilayah NTB, mengingat selama ini kasus narkoba yang banyk terungkap masih seputaran narkotika jenis sabu-sabu dan ganja....
Mataram (ANTARA Sumsel) - Subdit III Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, mengirim pil ekstasi warna biru berlabel R (roket) ke Balai Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) Mataram guna mengetahui kandungan narkotikanya.

"Sudah kita kirim ke BPOM pada Rabu (5/10) lalu, kini tinggal menunggu hasilnya saja," kata Kasubdit III Ditresnarkoba Polda NTB AKBP A Gede Agung di Mataram, Jumat.

Pil ekstasi warna biru ini dikatakannya terbilang baru beredar di wilayah NTB, mengingat selama ini kasus narkoba yang banyk terungkap masih seputaran narkotika jenis sabu-sabu dan ganja.

Puluhan pil ekstasi ini diamankan dari hasil penangkapan Tim Operasional Subdit III Ditresnarkoba Polda NTB pada Selasa (4/10) lalu di kawasan wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara.

Barang haram tersebut diperoleh dari hasil penggeledahan kamar kos milik dua pria yang berprofesi sebagai pemandu wisatawan berdarah Lombok dengan inisial MS (30) dan SH (35).

Keduanya diamankan bersama si pemilik kos yang berinisial MA (24). MA ikut diamankan karena anggota juga menemukan narkoba jenis sabu-sabu dalam kamar miliknya.

"Sabu-sabu yang diamankan sebanyak lima poket dengan berat mencapai 6 gram," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiganya mengaku bahwa barang haram tersebut diperoleh dari seorang pria asal Jakarta yang berinisial AR.

"Inisialnya AR, dia tidak menetap disana (Gili Trawangan), namun sering datang berkunjung dan selama ini pelaku mengaku bahwa tidak pernah berjumpa dengan AR melainkan hanya berkomunikasi lewat telefon genggam," katanya.

Kemudian bagaimana ketiga pelaku mendapatkan barang haram tersebut, dijelaskan bahwa AR memberikannya melalui seorang perantara yang masih diselidiki oleh anggota. "Selama ini katanya dia lewat perantara, jadi persoalan ini masih terus kami selidiki," ucapnya.