Warga Nduga punya pilihan bebas

id pilkada, warga setempat memiliki kehendak bebas untuk memilih siapapun, masyarakat Nduga

Warga Nduga punya pilihan bebas

Ilustrasi pilkada (Antaranews.com/ist)

Timika (ANTARA Sumsel) - Calon petahana Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Yairus Wijangge menegaskan warga setempat memiliki kehendak bebas untuk memilih siapapun dari tiga pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada Nduga, Februari 2017.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Nduga, apakah memilih saya atau orang lain dalam Pilkada mendatang. Saya tidak bisa mendesak masyarakat Nduga untuk harus memilih saya," kata Yairus saat dihubungi dari Timika, Rabu.

Yairus Wijangge yang memimpin Nduga periode 2011-2016, kembali maju dalam ajang Pilkada setempat periode 2017-2022 bersama pasangannya Wentius Demiangge.

Yairus-Wentius didukung koalisi lima partai politik yaitu Golkar, Demokrat, PKPI, PAN dan PKS yang memiliki keterwakilan 15 kursi di DPRD Nduga.

Setelah menyatakan sikap untuk maju kembali dalam Pilkada Nduga, Yairus telah meletakkan jabatannya sejak sebulan terakhir.

"Sekarang saya bukan Bupati Nduga lagi, saya masyarakat biasa," tuturnya.

Selama lima tahun pertama memimpin Nduga, Yairus mengakui tantangan terberatnya yaitu menyelesaikan konflik perang antarkelompok warga di wilayah itu.

"Menyelesaikan konflik perang antarkelompok warga sudah menjadi makanan pokok sehari-hari saya di Nduga. Selama bertahun-tahun saya mengalami tantangan, hambatan dan rintangan yang luar biasa karena masyarakat selalu menyelesaikan setiap persoalan dengan jalan perang," ujar Yairus yang merupakan putra asli Nduga kelahiran Mapenduma itu.

Bagi warga Nduga yang merupakan suku pegunungan di wilayah Papua Tengah, penyelesaian konflik melalui jalan perang merupakan hal yang lumrah. Namun pola kebiasaan adat yang telah berlangsung turun-temurun itu harus segera dihentikan mengingat perang tidak menyelesaikan masalah, tapi hanya menambah beban penderitaan masyarakat.

"Perang sama sekali tidak membawa keuntungan bagi pihak-pihak yang bertikai, justru sama-sama rugi. Ketika ada konflik perang antarkelompok masyarakat, pemerintah harus secepatnya menyelesaikan masalah itu agar tidak jatuh korban jiwa masyarakat," ujarnya.

Jika nantinya warga Nduga masih memercayakan dirinya memimpin wilayah itu lima tahun ke depan, Yairus mengaku akan terus mengedepankan kegiatan pelayanan kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan latar belakang apapun.

Yairus mengajak warga Nduga di manapun mereka bermukim agar kembali ke kampung halaman mereka untuk bersama-sama membangun Nduga.

"Mari bersama-sama bergandengan tangan kita pulang membangun Nduga supaya ke depan lebih maju dari keadaan sekarang ini. Dengan adanya kebijakan Otonomi Khusus Papua, tidak ada orang lain lagi yang membangun negeri kita kalau bukan kita sendiri," tutur Yairus yang pernah menjabat Ketua DPRD Nduga itu.

Pilkada kabupaten/kota di Provinsi Papua pada Februari 2017 akan diikuti 11 kabupaten/kota.

Dari 11 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada pada Februari 2017 itu, terdapat sembilan kandidat petahana yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon oleh KPU setempat saat rapat pleno penetapan pasangan calon di Jayapura, Senin (24/10).

Sebanyak 11 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada pada Februari 2017 yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Puncak Jaya, Nduga, Tolikara, Lanny Jaya, Intan Jaya, Sarmi, Mappi, Dogiyai dan Kabupaten Kepulauan Yapen.